TARAKAN – Penerbitan paspor pada Kantor Imigrasi Tarakan di tahun 2024 mengalami peningkatan. Di tahun 2024 diterbitkan paspor sebanyak 10.373 dan tahun 2023 dengan 8.807 paspor.
Dari total paspor yang diterbitkan tahun 2024, itu termasuk paspor biasa dan paspor elektronik. Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tarakan Octaveri mengatakan, paspor baru yang diterbitkan rerata dipergunakan untuk perjalanan dinas, pendidikan dan perjalanan wisata ke luar negeri.
Penerbitan paspor baru melalui Imigrasi Tarakan didominasi memiliki tujuan ke negara Malaysia dan perjalanan ibadah umroh. “Kalau pergantian paspor, layanan ini disediakan bagi masyarakat yang membutuhkan penggantian. Karena masa berlaku habis, rusak, atau paspor hilang,” jelasnya, Rabu (8/1).
Kepala Seksi Lalu Lintas Izin Tinggal Keimigrasian (Lalintalkim), Kantor Imigrasi Tarakan Mursalim menambahkan, dari ribuan paspor yang diterbitkan oleh Imigrasi. Didominasi pemohon lebih memilih membuat paspor biasa dibandingkan paspor elektronik. Padahal, pihaknya sudah lebih memasifkan sosialisasi mengenai kelebihan jika memilih paspor elektronik.
“Namun kembali lagi dari masyarakat, mungkin dari segi harga. Hampir setengah harga perbedaannya paspor biasa dan elektronik. Makanya masyarakat lebih memilih paspor biasa,” imbuhnya.
Sementara itu Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari paspor biasa baru 5 tahun Rp 350 ribu, paspor biasa baru 10 tahun Rp 650 ribu, paspor elektronik 5 tahun Rp 650 ribu dan paspor elektronik 10 tahun Rp 950 ribu. Mursalim menyebut, terdapat peningkatan penerbitan paspor tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal tersebut terjadi pada akhir tahun 2024 dan awal tahun 2025 dengan tujuan perjalanan wisata dan keperluan ibadah haji dan umroh. “Terkait adanya isu penyesuaian tarif paspor elektronik yang 10 tahun itu memang biayanya naik. Jadi kenaikan tarif itu diberlakukan mulai 17 Desember. Ada juga masyarakat yang tanya makanya sebelum paspor naik jadi dia urus duluan paspornya,” ujarnya.
Pada tahun 2024, Imigrasi Tarakan juga mencapai realisasi PNBP tertinggi dibanding sebelumnya. Pada 2024, pihaknya mengumpulkan Rp 11 miliar atau 615 persen dari PNBP yang ditargetkan Rp 1,7 miliar. Kontribusi PNBP terbesar berasal dari layanan visa, layanan paspor dan layanan keimigrasian lainnya. Pihaknya juga mendongkrak angka PNBP melalui pelayanan di hari Sabtu. (kn-2)