TANJUNG SELOR – Kabar membanggakan datang dari Kalimantan Utara (Kaltara), yang berhasil meraih prestasi gemilang di Ajang Kreasi Seni dan Sastra (Aksara) di Berau, Kalimantan Timur.
Siswa-siswi dari SMA Negeri 1 Tanjung Palas Utara, yang tergabung dalam kelompok Teater Bumi, berhasil merebut juara II untuk kategori Aktor Terbaik. Ajang Aksara ini bukan hanya sebagai tempat para peserta menampilkan kemampuan seni dan sastra.
Tetapi juga sebagai wadah bagi para pelaku seni, untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan. Keikutsertaan Teater Bumi, yang mewakili Kaltara menjadi langkah penting dalam mengenalkan karya-karya teater dari daerah ini ke tingkat yang lebih luas.
Pembina Teater Ida Royani mengungkapkan, perjalanan kelompok ini dimulai pada tahun 2024 ketika mereka mengikuti lomba FLS2N tingkat kabupaten di Kalimantan Utara. Dari situ, mereka semakin bersemangat mengembangkan eskul teater di sekolah, yang dibimbing oleh Rizwan Shah atau yang lebih dikenal dengan nama Bang Acik. Pada 5 Desember 2024, terbentuklah nama “Teater Suara Harapan,” yang kemudian memutuskan mengikuti lomba di Berau. Guna memperdalam pemahaman mereka tentang monolog.
“Terima kasih yang mendalam kepada Kepala SMA Negeri 1 Tanjung Palas Utara, Ika Krishna Indarti. Yang terus memberikan dukungan dan semangat kepada para siswa untuk berkembang. Meskipun jumlah anggota kami masih sedikit, dengan semangat yang luar biasa, kami bisa tampil di ajang yang sangat bergengsi ini,” ucapnya, Minggu (19/1).
Di tempat yang sama, Ketua Teater Bumi Abel juga berbagi perasaannya atas partisipasi di Aksara 2025. “Alhamdulillah, tahun ini kami hadir di Aksara dengan hasil yang memuaskan. Kami datang dari jauh, dan usaha kami tidak sia-sia. Semoga ke depannya lebih banyak lagi teater-teater dari Kalimantan Utara yang bisa ikut serta dalam ajang ini,” singkat Abel.
Aktor Teater, Rifa Rahayu, yang juga turut serta dalam kompetisi bercerita tentang bagaimana mempersiapkan diri sebelum mengikuti Aksara. “Awalnya eskul teater di sekolah kami belum terlalu berkembang. Kami hanya mengandalkan referensi dari YouTube dan menghadapi tantangan untuk menarik minat siswa. Namun, berkat dukungan dari Kepala Sekolah kami, Ibu Ika, dan pelatih kami, Pak Rizwan Shah (Bang Acik). Kami akhirnya mulai memantapkan langkah dan ikut Aksara,” ungkapnya.
Meskipun hanya memiliki sekitar sembilan anggota yang tergabung dalam Teater, semangat sangat luar biasa. Proses latihan yang penuh tantangan, pemilihan naskah yang berbeda, hingga pemilihan aktor, semuanya dilakukan dengan penuh dedikasi. Rifa dan rekannya, Iza, masing-masing membawakan naskah yang berjudul Tolong dan Wanji, yang menjadi sorotan dalam kompetisi tersebut.
Banyak pembelajaran yang didapatkan selama persiapan dan pelaksanaan Aksara. Semakin membuka wawasan mereka tentang dunia teater. “Kami sangat berterima kasih kepada panitia yang telah memberikan kesempatan bagi kami. Untuk ikut serta dalam Aksara ini,” tambahnya.
Keberhasilan Teater menjadi bukti dengan semangat, kerja keras, dan dukungan dari berbagai pihak. Para siswa dari Kalimantan Utara mampu menorehkan prestasi di ajang seni tingkat nasional. Mereka pun berharap ini bukan hanya menjadi pencapaian satu kali. Tetapi langkah awal untuk terus mengembangkan seni teater di sekolah dan daerah Kalimantan Utara secara umum. (kn-2)
