Santri Diduga Jadi Korban Pencabulan

TARAKAN – Pelaku pencabulan anak yang terjadi di salah satu masjid, Jalan Tanjung Pasir, Kelurahan Mamburungan, Tarakan Timur diburu polisi.

Diduga ada lima anak yang menjadi korban pencabulan oleh orang tak dikenal sekitar pukul 02.00 Wita, pada Jumat (17/1) lalu. Kanit PPA Satreskrim Polres Tarakan Ipda Riska Aulia Mahatmi mengatakan, terungkapnya kasus ini, diawali dari salah seorang wali kelas korban tak sengaja mendengar obrolan para korban di pagi hari.

Setelah itu, wali kelas langsung melapor ke pimpinan pondok pesantren. Dari situlah kelima korban mulai bercerita kejadian tak senonoh yang menimpanya. Dugaan pencabulan terjadi di dalam masjid. Adapun korbannya merupakan santri di salah satu pondok pesantren yang ada di Tanjung Pasir.

Baca Juga  Film Bedindang Bedibuay Masuk Nominasi Jeju Movie Concert Film 2024 di Korsel

“Kejadiannya diduga di masjid, dekat dengan pesantren itu. Tiga korban tidur di masjid karena pada malam itu mati lampu di pesantren katanya,” ujarnya, Kamis (23/1).

Ditegaskan Riska, dugaan pencabulan terjadi saat korban tengah tertidur. Tiba-tiba ada laki-laki yang tidak dikenal datang menghampiri dan membuka resleting korban. Saat itu korban langsung terbangun dan menyadari tindakan pelaku. Pelaku saat itu juga langsung memberikan uang Rp 10 ribu kepada korban.

Baca Juga  Residivis Curi Motor Tukang Cukur

“Kejadiannya begitu kalau dari keterangan korban. Dari 3 korban, 2 korban saja yang resletingnya dibuka dan kemaluannya dipegang. Sementara pelaku menghamburkan air seninya ke celana korban yang lain. Karena pas korban bangun, ada bercak air seni,” ungkapnya.

Diduga, terduga pelaku bukanlah orang yang berasal dari pesantren tersebut. Melainkan orang tak dikenal, lantaran masjid tersebut merupakan fasilitas umum. “Bukan orang yang didalam ponpes (pelakunya). Tapi orang yang tidak dikenal,” tegasnya.

Baca Juga  Pemusatan Latihan Fokus di Jatim

Sejauh ini, polisi baru memeriksa 3 dari 5 korban. Adapun korbannya semua laki-laki yang masih berusia 15-17 tahun. Riska menyebut, juga tengah melakukan pendalaman ke terduga pelaku.

“Bukan warga sekitar (pelakunya). Korbannya juga bilang baru pertama kali itu lihat pelaku. Kejadiannya itu hanya sekali. Korban juga hanya menceritakan ciri-ciri pelakunya saja,” pungkasnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini