Jaring Atlet Muda di Ajang Kerjurprov

KEJURPROV PANAHAN: Atlet se-Kaltara saat bertanding di ajang Kejurprov Panahan II Kaltara di Stadion Datu Adil Tarakan, Senin (27/1).

TARAKAN – Usai mengembangkan sumber daya wasit, Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kalimantan Utara (Kaltara) menggelar Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) di Tarakan.

Ketua Panitia Kejurprov Panahan II Kaltara, Maxi Donatus mengatakan, sebanyak 214 atlet dari lima kabupaten kota tengah bertanding dalam kejuaraan ini. Adapun peserta terbanyak berasal dari Kota Tarakan. “Terbanyak dari Tarakan ada 71 atlet,” katanya, Senin (27/1).

Dalam pertandingan ini, pihaknya fokus untuk mencari bibit atlet usia dini yang siap dilatih dengan jam terbang tinggi. Sehingga, Kaltara memiliki estafet atlet-atlet potensial di cabang panahan.

Baca Juga  Terapkan Denda Berbagai Pelanggaran

“Jadi untuk ke depan ada pengalaman, bisa meraih prestasi dengan lebih baik,” sambungnya.

Sementara itu, Ketua Perpani Kaltara, Steve Singgih Wibowo mengakui, pelaksanaan Kejurprov Panahan 2 ini cukup menarik minat anak-anak yang ingin mengembangkan kemampuannya dalam memanah. Pada pertandingan ini, juga didominasi atlet usia dini dengan rentang usia 10-15 tahun.

“Lebih banyak mereka (usia dini). Ini target kita, jadi generasi Perpani untuk menggantikan atlet-atlet seniornya,” tegasnya.

Baca Juga  Bulungan Defisit 10 Ton Beras

Menurutnya lagi, cabang panahan kerap kali langganan juara. Apalagi, atlet panahan Kaltara juga masuk ke dalam Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) di bawah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Selain itu, Perpani Kaltara juga memiliki waktu yang panjang untuk mempersiapkan atletnya menghadapi PON 2028. Sehingga sejak dini pihaknya mencari atlet yang bisa mewakili Kaltara.

Kendala sejauh ini, Perpani Kaltara masih minim alat untuk berlatih. Sehingga ia berencana mengajukan pengadaan sarana prasarana ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltara. Adapun alat tersebut diperuntukkan untuk pembinaan atlet usia dini khusunya divisi recurve dan compound.

Baca Juga  Benahi Sistem Rumput Laut

“Recurve dan compound itu mahal. Makanya untuk anak-anak sekarang kita fokuskan di standar bow saja harganya Rp 6 jutaan. Kita juga berterimakasih kepada orang tua atlet, mereka ini yang membelikan alat berlatih sendiri untuk anaknya,” pungkasnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini