TANJUNG SELOR – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kalimantan Utara (Kaltara) lakukan langkah strategis untuk memperkuat pondasi pembangunan daerah.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya mendukung Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang dirancang untuk dua dekade ke depan. Plt Kepala Bappeda dan Litbang Kaltara Bertius menjelaskan, perencanaan pembangunan akan dilakukan dalam empat tahap. Masing-masing berlangsung selama lima tahun.
“Tahap pertama dimulai dari 2025 hingga 2029, diikuti oleh periode 2030-2034, dan seterusnya hingga 2045. Setiap periode ini akan memiliki arah kebijakan yang jelas,” ungkapnya, Kamis (30/1).
Tugas Bappeda dan Litbang Kaltara, merumuskan tujuan pembangunan yang lebih spesifik setiap tahunnya. Saat ini, sedang fokus pada identifikasi pondasi yang perlu diperkuat untuk mendukung pembangunan.
Proses identifikasi ini didasarkan pada hasil evaluasi indikator makro pembangunan. Serta indikator kinerja utama pemerintah daerah untuk periode 2021-2024. Dari evaluasi tersebut, pihaknya akan menetapkan fokus pembangunan yang harus dicapai pada tahun 2026. Salah satu indikator yang menjadi perhatian, angka kemiskinan di Kaltara, yang baru-baru ini dilaporkan turun dari 6,32 persen menjadi 5,38 persen.
“Kami akan mempertimbangkan apakah penurunan kemiskinan ini menjadi prioritas utama dalam tema pembangunan,” bebernya.
Saat ini, Bappeda dan Litbang Kaltara sedang mempersiapkan diskusi strategis. Untuk membahas tema pembangunan yang akan diintegrasikan dengan delapan misi gubernur dan wakil gubernur terpilih. Tahap pertama yang akan dilakukan, Focus Group Discussion (FGD) untuk mendiskusikan 11 isu strategis pembangunan Kaltara.
Menurut dia, proses ini merupakan langkah penting dalam memastikan rencana pembangunan tidak hanya relevan. Tetapi juga dapat diimplementasikan dengan efektif. Dengan pendekatan yang sistematis dan berbasis data. (kn-2)