TANJUNG SELOR – Penerbangan Pesawat Wings Air ATR-72 yang seharusnya beroperasi melalui Bandara Tanjung Harapan, Tanjung Selor pada Jumat (21/2) lalu tidak berjalan sesuai rencana.
Informasinya, penerbangan pesawat Wings Air ATR-72 akan kembali dijadwalkan penerbangannya. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub Kalimantan Utara Andi Nasuha menjelaskan, penundaan ini murni disebabkan minimnya jumlah penumpang.
Awalnya, penerbangan dijadwalkan berangkat pada 10 Februari. Namun karena kondisi yang tidak mendukung, jadwal tersebut telah diundur ke 21 Februari dan kini kembali dijadwalkan ulang pada 21 Maret. Jadwal tersebut pun sudah dua kali mengalami penundaan.
“Penundaan ini murni karena tidak adanya penumpang. Begitu dibuka, catatan penumpangnya justru minus,” ungkapnya, Selasa (25/2).
Meski harga tiket sudah diturunkan ke tarif terendah sekitar Rp 1.213.000, upaya untuk mengakomodir penumpang tidak membuahkan hasil. Kondisi ini menimbulkan keprihatinan tidak hanya dari pihak maskapai. Tetapi juga dari pemerintah provinsi dan kabupaten yang terus berupaya mencari solusi.
Dishub Kaltara telah melakukan komunikasi intensif dengan maskapai. Mereka berharap agar dukungan bersama dapat mendorong masyarakat untuk menggunakan layanan penerbangan, khususnya di Bandara Tanjung Harapan. Dukungan ini telah diungkapkan oleh seluruh stakeholder terkait, yang menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung penerbangan di Tanjung Harapan.
“Harapan kami, penerbangan yang dijadwalkan pada 21 Maret nanti bisa membantu mobilitas masyarakat. Terutama bagi mereka yang bepergian dari luar maupun dari Tanjung Selur menuju kota-kota di luar Kalimantan Utara. Terutama saat libur Lebaran Idul Fitri,” harapnya.
Jika hingga tanggal 21 Maret nanti kondisi masih tidak menunjukkan perbaikan. Pihak terkait masih akan mendiskusikan langkah selanjutnya. “Kita akan terus mendorong maskapai dan menggalang dukungan masyarakat. Jika belum ada perbaikan, kebijakan dari perusahaan akan dipertimbangkan ulang,” kata dia.
Diharapkan penerbangan ATR 72 dapat segera berjalan normal, sehingga memberikan kemudahan mobilitas bagi masyarakat di masa libur yang krusial. (kn-2)