TANJUNG SELOR – Dalam upaya meningkatkan produksi pangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara menggencarkan program cetak sawah yang difokuskan pada optimalisasi lahan pertanian.
Meskipun sawah menjadi fokus utama, lahan tersebut juga memiliki potensi untuk dimanfaatkan bagi tanaman tambahan. Guna mengatasi keterbatasan musim tanam. “Kalau untuk cetak sawah kan sudah pasti itu sawah. Tetapi tidak menutup kemungkinan hanya sawah saja. Bisa dimanfaatkan untuk hal lainnya,” terang Kabid Sarana dan Prasarana DPKP Kaltara Ramadan, Selasa (25/2).
Ia menekankan, kondisi lahan di Kaltara berbeda dengan di Jawa. Di Kaltara rata-rata maksimal orang menanam dua kali dalam setahun. Sedangkan di Jawa, ada yang bisa sampai tiga kali atau bahkan hanya satu kali. Ia juga menyinggung permasalahan musim tanam yang tidak optimal karena serangan hama.
“Terkait dengan yang satu kali dan dua kali, ada musim tanam yang terlewatkan karena banyak hama. Di situ, petani bisa melakukan tanaman tambahan seperti jagung dan kedelai,” terangnya.
Diversifikasi tanaman ini diharapkan dapat mengisi kekosongan musim tanam, sekaligus meningkatkan pendapatan petani. Selain optimalisasi lahan, perhatian juga diberikan pada perhitungan swasembada pangan di Kaltara.
Sebenarnya, jika berkaitan dengan swasembada pangan, bukan diukur dari luasan lahan. Tetapi dari berapa tingkatan produksi. Perhitungan tersebut dilakukan oleh pihak yang berwenang, sehingga angka pasti belum dapat disampaikan.
Sebagai contoh, Ramadani menyebutkan kondisi di Tarakan, di mana wilayah pulau-pulaunya yang kecil menuntut pendekatan khusus dalam mengelola lahan dan produksi pangan. Melalui program cetak sawah dan diversifikasi tanaman tambahan, DPKP Kaltara berharap dapat meningkatkan ketahanan pangan daerah. Dengan memaksimalkan potensi lahan yang ada, serta menyesuaikan produksi dengan kebutuhan penduduk.
“Langkah strategis ini diharapkan tidak hanya mengoptimalkan pemanfaatan lahan. Tetapi juga membuka peluang pengembangan ekonomi pertanian di masa mendatang,” tuturnya.
Adanya perencanaan yang matang dan pendekatan berbasis data populasi serta konsumsi. DPKP Kaltara optimis, upaya ini akan membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan di Provinsi Kaltara. (kn-2)