TANJUNG SELOR – Ancaman terorisme menjadi salah satu masalah yang serius di Kalimantan Utara (Kaltara). Sebagai salah satu lembaga intelijen, Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Kaltara telah melakukan sejumlah langkah dalam menangani masalah terorisme.
Kepala Binda Kaltara Andri Muhardi menjelaskan, penyebaran ideologi terorisme sering kali melalui media sosial dan pengajian. Salah satu kasus terbaru melibatkan seorang individu yang baru-baru ini ditangkap oleh polisi pada Desember 2023. Individu ini terlibat dalam sejumlah pengajian yang dipimpin oleh seorang ustadz dari Malaysia.
“Ada jaringan teroris yang berasal dari DKI Jakarta dan telah aktif sejak lama. Namun, penangkapan anggota jaringan ini baru dilakukan tahun lalu, yang kemudian mempengaruhi situasi di Kaltara,” terangnya, Rabu (19/3) lalu.
Peredaran senjata ilegal menjadi perhatian serius, karena senjata-senjata tersebut berasal dari Filipina. Teroris melakukan latihan-latihan kecil di sejumlah wilayah. Meskipun demikian, pihaknya terus melakukan pengawasan dan sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan ancaman tersebut.
“Sasaran utama teroris biasanya bukan di Kaltara, melainkan di Jakarta atau tempat-tempat strategis lainnya,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi potensi teroris di perbatasan, pihaknya memantau kelompok-kelompok pengajian kecil yang mungkin menjadi sarang radikalisme. Modus operandi teroris seringkali melibatkan pengajian yang tidak terdaftar atau tempat-tempat yang tidak jelas.
“Mereka juga menggunakan cara-cara persuasif untuk merekrut anggota baru,” kata dia.
Pihaknya meminta peran aktif dari masyarakat, Polri, dan TNI untuk membantu memantau dan melaporkan gejala-gejala radikalisme. Dengan kerja sama ini, diharapkan ancaman terorisme dapat ditekan dan wilayah perbatasan menjadi lebih aman. Secara keseluruhan, penanganan ancaman terorisme di Kaltara memerlukan kerja sama yang erat antara pemerintah, keamanan, dan masyarakat. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, diharapkan wilayah ini dapat terhindar dari ancaman terorisme dan menjadi lebih stabil. (kn-2)