TARAKAN – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Tarakan telah melakukan pengawasan terhadap produk pangan dalam parsel. Hasilnya, masih ditemukan produk-produk tanpa izin edar di dalam parsel tersebut.
Kepala BPOM Tarakan Harianto Baan mengatakan, jumlah tempat atau sarana yang diperiksa ada 17 sarana yang telah diawasi. Dari jumlah tersebut, ditemukan 11 sarana yang tidak memenuhi ketentuan. Sebanyak 9 sarana di antaranya menjual produk tanpa izin edar, sedangkan 8 sarana menjual produk kedaluwarsa.
“Bahkan, terdapat 1 sarana yang terbukti menjual produk dengan kedua pelanggaran tersebut,” jelasnya, belum lama ini.
Produk-produk kedaluwarsa yang ditemukan antara lain berupa biskuit, bumbu masak, roti, dan bahan-bahan kue. Harianto mengimbau masyarakat untuk lebih cerdas dalam berbelanja, terutama ketika memilih produk pangan olahan. Ia menyarankan masyarakat untuk selalu menerapkan prinsip “Cek Klik” sebelum membeli produk.
Pihaknya tetap melakukan pemeriksaan khusus terhadap produk pangan olahan yang dijadikan parsel. Ada beberapa kategori produk yang diimbau untuk tidak dijual, yaitu produk pangan olahan tanpa izin edar, produk pangan yang sudah kedaluwarsa, produk yang masa kedaluwarsanya kurang dari enam bulan. Serta produk yang mengandung minuman keras atau bahan tidak halal.
“Pengawasan dilakukan di beberapa lokasi yang strategis dan memiliki potensi penjualan parsel cukup besar. Hingga saat ini, BPOM mencatat sebagian besar pelaku usaha kooperatif dalam mengikuti aturan yang ditetapkan,” jelasnya.
Sementara prinsip “Cek Klik” meliputi beberapa langkah. Pertama, cek kemasan untuk memastikan tidak ada kerusakan seperti penyok atau sobek. Kedua, cek label untuk melihat informasi kandungan bahan, termasuk kadar gula, garam, dan lemak yang dapat memengaruhi kesehatan.
Ketiga, cek nomor izin edar guna memastikan keamanannya. Terakhir, cek tanggal kedaluwarsa untuk menghindari membeli produk yang tidak layak konsumsi. Harianto juga menambahkan, pentingnya kesadaran masyarakat terhadap konsumsi makanan olahan, terutama dalam menjaga kadar gula, garam, dan lemak. Agar terhindar dari risiko penyakit seperti diabetes dan kolesterol.
“Kami berharap masyarakat dapat lebih peduli dan teliti dalam memilih produk. Untuk menjaga kesehatan mereka dan keluarga,” pesannya. (kn-2)