TANJUNG SELOR – Kerja sama Sosial Ekonomi Malaysia-Indonesia (Sosek Malindo) akan kembali dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kedua negara yang berbatasan.
Program yang diadakan secara rutin, kini memasuki jadwal pelaksanaan tahun 2025 di Malaysia, dengan sejumlah prioritas utama yang telah ditetapkan. Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setprov Kaltara Datu Iqro Ramadhan menjelaskan, salah satu fokus Sosek Malindo menangani masalah banjir.
“Kami telah bekerjasama dengan pihak di Sabah untuk meneliti penyebab banjir. Terutama yang terjadi di daerah Sebakung, Kabupaten Nunukan. Penelitian bersama ini merupakan langkah awal agar solusi yang tepat dapat segera diterapkan,” ungkapnya, Senin (7/4) lalu.
Penelitian penyebab banjir yang telah dilakukan bersama oleh pihak Indonesia dan Sabah merupakan kelanjutan dari kesepakatan awal pada tahun 2004. “Tahun ini, kami telah sepakat untuk melakukan penelitian mendalam mengenai penyebab banjir. Terutama yang berasal dari Lumbis Pensiangan hingga Sebakung. Hasil penelitian ini akan menjadi dasar bagi langkah-langkah penanggulangan ke depan,” jelasnya.
Selain penanganan banjir, program Sosek Malindo juga mengutamakan pembukaan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di wilayah Seimenggaris, Nunukan dan Serudong, Sabah Malaysia. Membuka pos lintas batas, nantinya akan menjadi gerbang penting bagi mobilitas masyarakat di Kalimantan Utara. Dengan harapan inisiatif ini dapat memperlancar pergerakan orang dan barang, serta mendukung perekonomian daerah.
PLBN masih dalam tahap penentuan. Dari pihak Malaysia, mereka telah sepakat mengenai rute dan jalur, terutama di titik 708. Pihaknya, tinggal menentukan kapan pembangunan akan dimulai. Ini adalah bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan akses perbatasan.
Melalui Sosek Malindo, diharapkan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Malaysia dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya di wilayah pedalaman dan perbatasan. Program ini tidak hanya fokus pada penanggulangan banjir dan peningkatan infrastruktur pos lintas batas. Tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat hubungan ekonomi dan sosial kedua negara.
“Dengan adanya inisiatif seperti Sosek Malindo 2025, pemerintah di kedua belah pihak optimis langkah-langkah strategis yang telah disusun akan segera terealisasi,” ujarnya.
Hal ini diharapkan tidak hanya meningkatkan akses dan mobilitas, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan. (kn-2)