TARAKAN – Kantor Bea Cukai Tarakan telah berhasil merealisasikan target penerimaan selama triwulan pertama tahun ini, mencapai jumlah Rp 9 miliar dari total target tahunan Rp 14,1 miliar atau sekitar 64,21 persen dari keseluruhan.
Pencapaian ini terbagi menjadi bea masuk Rp 8 miliar dan bea keluar senilai Rp 44,4 juta. Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Tarakan Andy Herwanto menjelaskan, realisasi penerimaan untuk bea masuk telah mencapai 58,35 persen dari total target yang ditetapkan Rp 13 miliar. Sementara itu, untuk bea keluar yang ditargetkan Rp 263.870.000. Realisasinya sampai dengan bulan Maret sebesar Rp 44.471.000 atau 16,86 persen.
“Secara keseluruhan, penerimaan ini didominasi kontribusi dari sektor industri yang aktif di wilayah Kalimantan Utara. Di sisi lain, penerimaan dari bea keluar sebagian besar berasal dari produk kayu olahan,” jelasnya, Senin (21/4).
Menurut Andy, industri-industri di kawasan seperti Tanah Kuning berupa Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) menjadi penyumbang utama untuk bea masuk. Selain itu, ada pemasukan dari denda yang tidak memiliki target spesifik karena dianggap sebagai tambahan pendapatan.
Pencapaian pada triwulan pertama ini menunjukkan hasil yang signifikan. Sehingga Andy merasa optimis untuk melampaui target penerimaan yang telah ditetapkan untuk tahun ini.
“Dari bulan pertama saja kita sudah mencapai sekitar 25 persen, dan kini telah mencapai 64 persen, jadi ini benar-benar melampaui ekspektasi. Kami sangat optimis di kawasan Tarakan ini,” jelasnya.
Untuk meningkatkan lebih lanjut penerimaan, pihak Bea Cukai Tarakan optimis target akan dapat dicapai terutama melalui peningkatan bea masuk. Terlebih lagi, perusahaan-perusahaan di Kalimantan Utara masih merupakan sumber pemasukan terbesar untuk bea masuk tersebut.
“Proyek pembangunan di Desa Tanah Kuning, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, saat ini masih menjadi kontributor terbesar dalam bea masuk,” tambahnya.
Selain itu, Bea Cukai Tarakan berencana untuk melakukan berbagai langkah strategis lainnya. Hal tersebut termasuk peningkatan pelayanan dan pengawasan dalam bidang kepabeanan.
“Kami berencana untuk intensif melakukan sosialisasi dan menjalin sinergi antara bidang kepabeanan serta pelayanan dan pengawasan. Guna memastikan pencapaian target penerimaan berjalan sesuai harapan,” pungkasnya. (kn-2)