TARAKAN – Modus penipuan melalui teknologi atau online terus berkembang. Dulu penipuan berbentuk undangan elektronik melalui media sosial dan aplikasi, kini berubah menjadi penipuan bantuan sosial (bansos) dan cek lokasi kurir pengantar paket.
Kanit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polres Tarakan Ipda Ghazy Prima Daffa menegaskan, pola penipuan saat ini telah berubah. Sebelumnya, modus undangan media sosial sangat popular. Tetapi kini pelaku beralih ke penipuan bansos dan informasi kurir.
“Mereka kerap mengirim tautan untuk mengecek lokasi kurir paket, yang ketika diklik dapat menyebabkan perangkat otomatis mengunduh software berbahaya. Akibatnya, data-data di ponsel, seperti informasi ATM, bisa tertransfer ke ponsel pelaku,” ujarnya, Selasa (22/4).
Yang lebih parah, penipu dapat menduplikasi apa yang ada di ponsel korban ke perangkat mereka. Untuk pencegahan, terpenting tidak sembarangan membuka tautan atau mengunduh aplikasi. Terutama dari sumber yang tidak terpercaya seperti situs web yang mencurigakan. Sebaiknya hanya mengunduh aplikasi melalui toko resmi seperti Playstore atau Appstore.
Ghazy juga menyarankan agar warga lebih berhati-hati saat menerima pesan dari nomor tidak dikenal. Jika ada undangan yang tiba-tiba muncul dari nomor baru, segera hapus dan jangan diunduh otomatis. Selain itu, dia menekankan pentingnya mematikan fitur unduh otomatis di aplikasi pesan seperti WhatsApp.
“Modus lain yang sering terjadi melibatkan tawaran mendapatkan uang dengan cara instan. Seperti meminta pengguna mengerjakan tugas atau mengikuti hal-hal tertentu dengan iming-iming keuntungan finansial yang tidak masuk akal. Penipuan nantinya meminta korban membayar sejumlah uang untuk naik level dan imbalannya terus meningkat dengan nominal tidak realistis,” jelasnya.
Penipuan semacam ini biasanya menggunakan aplikasi (APK) dan bukan dalam bentuk dokumen biasa seperti PDF atau Word. Oleh karena itu, Ghazy menegaskan pentingnya berhati-hati terhadap tautan dan nomor tidak dikenal.
Sudah ada beberapa laporan kasus penipuan online yang menggunakan aplikasi ini di Tarakan sepanjang tahun ini. Meskipun jumlah penggunaan aplikasi tidak begitu banyak dibandingkan jenis penipuan lainnya, tetap penting untuk waspada.
“Penipuan online mencakup berbagai modus seperti tugas palsu, barang murah, hingga hadiah menarik. Dengan laporan kejadian mencapai puluhan kasus tahun ini di Tarakan,” pungkasnya. (kn-2)