Pengembagnan Kawasan Pariwisata Difokuskan di Tanah Kuning

POTENSI PARIWISATA: Kawasan pariwisata di Tanah Kuning, Kecamatan Tanjung Palas Timur, akan dirancang secara terintegrasi dengan sektor-sektor pendukung seperti perhotelan, fasilitas hiburan, dan pusat rekreasi.

TANJUNG SELOR – Rencana investasi sektor perhotelan dan pariwisata di kawasan Tanah Kuning–Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, saat ini masih dalam tahap penyusunan perencanaan.

Proyek prestisius yang diperkirakan bernilai hingga 500 juta dolar AS atau sekitar Rp 8 triliun itu, digadang-gadang akan menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan tersebut. Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Muda Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara, Rahman Putrayani menjelaskan, investasi tersebut belum memasuki tahap studi lapangan. Karena saat ini pihaknya masih menyempurnakan perencanaan serta menyesuaikan kebutuhan di lapangan.

Baca Juga  Pastikan Semua Pegawai Bersikap Netral

“Saat ini masih dalam proses penyelesaian perencanaan. Studi lapangan belum dilakukan, karena kami masih menyesuaikan kebutuhan dan pembagian sektor pengelolaan antar OPD,” ujarnya, Selasa (13/5).

Menurut Rahman, rencana pembangunan perhotelan ini merupakan bagian dari kerja sama antara Pemprov Kaltara dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Yang juga menjadi pengelola kawasan strategis pariwisata seperti Mandalika di NTB. Kawasan pariwisata ini akan dirancang secara terintegrasi dengan sektor-sektor pendukung seperti perhotelan, fasilitas hiburan, dan pusat rekreasi.

Baca Juga  Deklarasikan Komitmen Percepatan Stop SBS

Adapun titik pengembangan akan difokuskan di sekitar Tanah Kuning, yang selama ini dikenal sebagai pusat aktivitas kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus (KEK) di Kalimantan Utara.

“Lokasinya di Tanah Kuning, bukan Mangkupadi. Di situ yang kita identifikasi paling potensial untuk pengembangan kawasan wisata terpadu,” ungkapnya.

Meskipun nilai investasi yang disebutkan masih bersifat estimasi awal, Rahman mengungkapkan angka 500 juta dolar AS mencerminkan skala proyek yang besar dan membutuhkan waktu perencanaan matang. (kn-2)

Baca Juga  Kerja Sama Indonesia–Malaysia Dukung Pelestarian Lingkungan
Bagikan:

Berita Terkini