Pulihkan Operasional Usai Insiden

TARAKAN – Insiden gagal lepas landas pesawat Super Air Jet di Bandara Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara, menjadi perhatian publik.

Otoritas bandara pun memberikan penjelasan resmi terkait insiden yang menimbulkan kepanikan di kalangan penumpang tersebut. Kepala Bidang Teknik dan Operasi Bandara Juwata, Fahrudin Rahmat mengungkapkan, insiden disebabkan oleh kerusakan pada permukaan landasan pacu (runway), ditambah dengan adanya benda asing (Foreign Object Damage/FOD) di area tersebut.

“Penundaan penerbangan disebabkan oleh bagian runway yang terkelupas dan keberadaan FOD. Ini langsung kami tangani sesuai SOP,” ujar Fahrudin.

Baca Juga  RSUD Belum Penuhi Kriteria Layanan Kemoterapi

Saat kerusakan terdeteksi, tim operasional bandara segera berkoordinasi dengan kru pesawat. Pilot memutuskan kembali ke apron untuk menunggu penanganan sekaligus melakukan pengisian bahan bakar ulang.

“Kami bergerak cepat sesuai prosedur keselamatan dan langsung mengeluarkan NOTAM sebagai pemberitahuan resmi kepada semua maskapai,” imbuhnya.

Setelah analisis, panjang runway yang aman digunakan diputuskan sepanjang 2.050 meter. Pilot Super Air Jet melakukan perhitungan ulang parameter penerbangan berdasarkan panjang landasan yang tersedia. Setelah dinyatakan aman, pesawat akhirnya berhasil lepas landas pada pukul 20.40 Wita menuju Balikpapan.

“Alhamdulillah, penerbangan dapat dilanjutkan tanpa kendala lebih lanjut,” ujar Fahrudin.

Pekerjaan perbaikan runway dilakukan segera dan rampung pada pukul 23.30 Wita, disusul pembersihan dan inspeksi akhir. Runway dinyatakan kembali normal pada pukul 24.00 Wita dan operasional bandara pun berjalan seperti biasa keesokan harinya. Fahrudin menegaskan, insiden ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan dan perawatan berkelanjutan terhadap fasilitas bandara.

Baca Juga  Target 6 Medali Emas di PON

“Kami siap menghadapi situasi seperti ini dan selalu mengacu pada standar keselamatan tertinggi,” tegasnya.

Bandara Juwata menegaskan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan keselamatan penerbangan melalui koordinasi lintas sektor serta perbaikan fasilitas secara berkala. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini