TANJUNG SELOR – Minat investor asing terhadap Kalimantan Utara terus menunjukkan tren positif. Kali ini, pihak investor dari Korea Selatan menyatakan ketertarikannya untuk menanamkan modal di sejumlah sektor strategis di provinsi termuda Indonesia tersebut.
“Kerja sama dengan pihak Korsel bukanlah hal baru. Karena sebelumnya sudah pernah dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama investasi,” terang Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Muda pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara Rahman Putrayani, Jumat (13/6).
Setidaknya terdapat tiga sektor utama yang menjadi fokus ketertarikan investor Korsel, yaitu pertanian, perikanan dan pengawasan kawasan industri. Untuk pertanian, pihak investor ingin memulai proyek pertanian yang direncanakan akan dikembangkan langsung di wilayah Kaltara.
Untuk perikanan dan hilirisasi, mereka melihat potensi besar di sektor perikanan dan berniat membangun perusahaan hilirisasi. Untuk mendukung rantai pasok dan pengolahan hasil laut. Lanjut dia, untuk pengembangan kawasan industri, meski belum disebutkan secara spesifik. Sektor ini menjadi bagian dari potensi besar yang dinilai memiliki prospek cerah.
“Mereka melihat peluang cukup besar di Kalimantan Utara, dan sudah ada beberapa pertemuan awal, termasuk dengan pihak Kadin (Kamar Dagang Indonesia) yang sempat berkonsultasi dengan kami,” jelasnya.
Dari data estimasi sementara, nilai investasi dari ketiga sektor tersebut diperkirakan mencapai USD 371 juta atau setara dengan lebih dari Rp 6 triliun. Lokasi investasi juga telah dipetakan di beberapa wilayah potensial seperti Bulungan, Tarakan, dan Nunukan.
“Untuk sementara, kita akan kembali berkoordinasi dengan tim Kadin. Kami di DPMPTSP sangat terbuka dan menyambut baik setiap investasi yang akan masuk ke Kalimantan Utara,” terangnya.
Sebagai tindak lanjut dari minat investasi ini, DPMPTSP Kaltara merencanakan akan menggelar pertemuan dengan Gubernur Kaltara pada Senin pekan depan. Guna membahas langkah strategis serta kesiapan teknis dan administratif dari pihak investor maupun mitra lokal. (kn-2)