TARAKAN – Prestasi membanggakan ditorehkan Kontingen Kurash Kalimantan Utara (Kaltara) dalam ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Kurash 2025 yang digelar di Samarinda, Kalimantan Timur, pada 18–22 Juni lalu.
Dari 24 provinsi yang ambil bagian, Kaltara berhasil keluar sebagai juara umum III, mengoleksi total 12 medali (3 emas, 5 perak, dan 4 perunggu). Kaltara hanya berada di bawah DKI Jakarta dan tuan rumah Kalimantan Timur (Kaltim) yang menempati posisi pertama dan kedua.
“Ini sejarah. Kurash Kaltara masih tergolong baru, tapi sudah bisa bersaing di level nasional,” ujar Ketua Federasi Kurash Indonesia (Ferkushi) Kaltara, Wiyono Adie.
Wiyono menilai hasil ini menandakan Kaltara kini mulai diperhitungkan sebagai salah satu kekuatan baru kurash di Indonesia. Selama ini, dominasi olahraga bela diri asal Asia Tengah itu lebih banyak dipegang provinsi seperti Jawa Timur dan Lampung.
Ia menyebut keberhasilan ini tak lepas dari sistem pembinaan yang konsisten dan transparan. Ferkushi Kaltara selalu menggelar kejuaraan provinsi (kejurprov) sebagai ajang seleksi atlet.
“Siapa yang menang, itu yang kita kirim. Tidak ada pilih kasih. Sistem yang kita bangun berbasis prestasi,” jelasnya.
Selain itu, Wiyono juga menyoroti pentingnya kualitas pelatih. Saat ini, Kaltara memiliki tiga pelatih bersertifikat nasional dan dua wasit nasional yang turut mendukung pembinaan atlet secara profesional. Tak lupa, ia menyampaikan apresiasi kepada KONI Kaltara yang telah mendukung keberangkatan kontingen meski dalam kondisi anggaran terbatas.
“Tanpa dukungan mereka, capaian ini mungkin sulit kami raih,” ucapnya.
Lebih lanjut, Wiyono mengungkapkan beberapa atlet Kaltara kemungkinan besar akan dipanggil untuk memperkuat tim nasional dalam ajang KUSEA Championship dan KUSEA Beach Kurash Championship yang akan digelar di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada 28 Agustus-1 September 2025.
“Kami akan terus konsisten dalam pembinaan. Target ke depan bukan hanya nasional, tapi juga internasional,” pungkasnya. (kn-2)
