TARAKAN – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Tarakan sukses melaksanakan kegiatan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) perdana. Kegiatan berlangsung selama dua hari pada 5–6 Juli 2025 dengan konsep outdoor di Kelurahan Juata Kerikil, Tarakan Utara.
Ketua Panitia OKK, Andrey Riantha mengatakan, kegiatan ini diharapkan menjadi bekal bagi jurnalis dalam mengenal lebih dalam tentang profesi kewartawanan dan organisasi PWI.
“Alhamdulillah OKK PWI Kota Tarakan perdana telah terlaksana dengan jumlah peserta 14 orang yang merupakan jurnalis dari berbagai media yang ada di Tarakan,” Senin (7/7).
Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antar peserta dan pengurus PWI Kota Tarakan. Dalam pelaksanakan 2 hari, ada waktu untuk saling diskusi membahas seputar profesi kewartawanan.
Sementara Ketua PWI Tarakan Andi Muhammad Rizal juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh panitia yang telah menyukseskan kegiatan ini. Ia menilai OKK penting bagi anggota PWI, terutama untuk membentuk wartawan yang profesional dan beretika.
“Kita berharap melalui OKK anggota maupun calon anggota PWI dapat lebih memahami Kode Etik Jurnalistik, cara menulis berita yang benar,” katanya.
OKK merupakan wadah untuk menjaring anggota baru dan persyaratan untuk menjadi anggota biasa. Sebagaimana diamanatkan Pasal 7 PD-PRT (Peraturan Dasar, Peraturan Rumah Tangga) PWI.
“Mereka adalah anggota muda, aktif bekerja sebagai wartawan pada perusahaan pers yang berbadan hukum. Kemudian, untuk naik menjadi anggota biasa, disyaratkan sudah menjadi anggota muda dan lulus Uji Kompetensi Wartawan (UKW),” ujarnya.
Ichal, sapaan akrabnya juga mengapresiasi konsep pelaksanaan OKK yang dilakukan di luar ruangan. Menurutnya, hal ini membawa warna dan semangat baru bagi para jurnalis, sekaligus mempererat persatuan antar wartawan di Kota Tarakan.
Sebagai informasi, pelaksanaan OKK menghadirkan narasumber dari PWI Kalimantan Utara, PWI Tarakan, serta wartawan senior. Adapun materi yang disampaikan mencakup Organisasi ke-PWI-an, Pedoman Dasar dan Rumah Tangga (PD PRT), Hukum Pers, Undang-Undang Pers Nomor 40, Kode Etik Jurnalistik (KEJ), serta Kode Perilaku Wartawan (KPW). Adapun tema yang dipilih adalah “Menulis Fakta, Membangun Bangsa: Menuju Jurnalisme Kritis, Etis, dan Humanis di Era Digital”. (kn-2)
