TANJUNG SELOR – Meski capaian akreditasi puskesmas di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) terus menunjukkan peningkatan setiap tahunnya, sejumlah daerah dengan kondisi geografis terpencil masih menghadapi berbagai tantangan dalam mencapai standar akreditasi yang lebih tinggi.
Dua di antaranya Kabupaten Tana Tidung dan sebagian wilayah Kabupaten Bulungan, yang hingga kini masih berupaya memperkuat kualitas layanan kesehatan dasar. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kaltara, dari total lima puskesmas yang ada di Tana Tidung, seluruhnya telah terakreditasi.
Namun, baru dua di antaranya yang berstatus madya. Sementara satu puskesmas masih berada pada kategori dasar. Kondisi serupa juga terjadi di Bulungan. Dari 12 puskesmas yang telah terakreditasi, enam di antaranya masih berstatus dasar dan sisanya madya.
Kepala Dinkes Kaltara Usman menjelaskan, kendala utama yang dihadapi dalam peningkatan akreditasi di daerah terpencil meliputi keterbatasan sumber daya manusia (SDM) kesehatan, infrastruktur pendukung. Serta akses menuju fasilitas pelayanan yang sulit dijangkau.
“Beberapa puskesmas di daerah pedalaman masih kesulitan memenuhi standar fasilitas seperti laboratorium, alat Kesehatan. Serta kekurangan tenaga kesehatan tertentu seperti analis dan dokter gigi,” ujarnya, Senin (6/10).
Selain itu, faktor geografis yang menantang turut menjadi hambatan dalam proses pembinaan dan monitoring dari pemerintah provinsi. Namun, pihaknya memastikan bahwa Pemprov Kaltara tidak tinggal diam.
Sejumlah program strategis tengah dijalankan untuk mempercepat peningkatan mutu pelayanan puskesmas di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
“Salah satunya melalui pendampingan teknis, pelatihan berkelanjutan bagi tenaga kesehatan, serta penguatan anggaran melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang kesehatan,” tambahnya.
Pemerintah juga mendorong kolaborasi antara kabupaten dan provinsi dalam pemenuhan kebutuhan sarana, serta peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.
Lebih lanjut, Dinkes menargetkan agar pada tahun-tahun mendatang tidak hanya seluruh puskesmas di Kaltara terakreditasi. Tetapi juga mengalami peningkatan kelas menuju utama dan paripurna.
“Tujuan akhirnya memastikan seluruh masyarakat, termasuk yang berada di wilayah perbatasan dan pedalaman. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu, aman, dan berkesinambungan,” tegasnya.
Dengan dukungan lintas sektor dan komitmen tenaga kesehatan di lapangan, diharapkan tantangan geografis tidak lagi menjadi penghalang bagi daerah-daerah terpencil. Untuk memiliki puskesmas dengan standar pelayanan yang unggul dan profesional. (kn-2)