TARAKAN – PT PLN Energi Gas (PLN EG), anak perusahaan dari PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) meresmikan fasilitas penyimpanan dan regasifikasi Liquefied Natural Gas (LNG) di Tarakan, Senin (13/10).
Fasilitas ini menjadi tonggak penting dalam implementasi program gasifikasi nasional yang bertujuan mempercepat transisi pembangkit listrik berbasis bahan bakar minyak (BBM) menuju gas bersih.
Pasokan gas diperoleh melalui kerja sama dengan PT Kayan LNG Nusantara yang beroperasi di Kabupaten Nunukan. PLN akan terus memantau ketersediaan dan distribusi gas. Agar sistem kelistrikan di Tarakan tetap stabil dan andal.
“Faktor ketersediaan dan pasokan gas ini sangat penting. Dengan hadirnya fasilitas LNG Tarakan, kami berharap keandalan pembangkit yang menggunakan gas akan semakin meningkat,” ujar Direktur Manajemen Pembangkitan PT PLN (Persero), Rizal Calvary Marimbo.
Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia, Rakhmad Dewanto mengakui, saat ini kapasitas pembangkit gas di Gunung Belah mencapai 16 MW dan di Kampung Satu sekitar 14 MW. Dengan total 30 MW. Kapasitas regasifikasi mencapai 5 juta kaki kubik per hari, setara 25 MW, dan mampu menggantikan pasokan gas pipa bila terjadi gangguan.
“Selama ini pasokan gas berasal dari pipa. Namun karena merupakan produksi sampingan minyak, pasokannya kerap terganggu. LNG Tarakan hadir untuk memastikan pasokan tetap stabil. Gas alam cair memiliki kelebihan bisa disimpan, berbeda dengan gas pipa. Jadi ketika pasokan menurun, LNG dapat segera digunakan,” tuturnya.
Rakhmad juga menegaskan bahwa gas lebih efisien dan 30 persen lebih bersih dibanding BBM. “Selain hemat biaya, ini juga mendukung kemandirian energi nasional, karena pasokan berasal dari dalam negeri,” ujarnya.
Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang menyambut baik peresmian fasilitas tersebut. Ia berharap ke depan Kaltara dapat menjadi contoh nasional dalam pemanfaatan energi gas bersih untuk kebutuhan pembangkit listrik.
“Ini model pertama di Indonesia, dan kita bersyukur sumber gasnya juga berasal dari Kaltara, melalui PT Kayan LNG. Program ini ramah lingkungan dan menjadi energi hijau yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Zainal.
PLN menegaskan pembangunan fasilitas LNG Tarakan merupakan bagian dari kluster regasifikasi nasional yang tengah digarap di berbagai wilayah. PLN juga berterima kasih atas dukungan pemerintah daerah, DPRD, serta mitra korporasi yang turut mendorong terwujudnya fasilitas ini.
“Ini bentuk komitmen PLN meningkatkan keandalan pasokan listrik di Kalimantan Utara. Dengan beroperasinya fasilitas ini, kami optimistis ke depan listrik di Tarakan akan semakin andal. Insya Allah, tidak akan padam-padam lagi,” harapnya. (kn-2)