TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) terus memperkuat strategi pengentasan kemiskinan dengan pendekatan yang lebih menyentuh kehidupan masyarakat secara langsung.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kaltara Bertius menegaskan, kemiskinan merupakan persoalan kompleks yang tidak bisa diselesaikan dengan satu cara atau program tunggal.
“Di data mungkin angka kita lebih rendah dari nasional. Tapi di lapangan, masyarakat tetap menghadapi kesulitan. Itu sebabnya, strategi pengentasan kemiskinan harus menyentuh langsung kehidupan mereka,” ujarnya, Senin (13/10) lalu.
Ia menjelaskan, strategi pemerintah daerah tetap mengacu pada tiga pilar strategi nasional pengentasan kemiskinan, yakni menekan beban pengeluaran rumah tangga miskin, meningkatkan pendapatan masyarakat. Serta mempersempit kantong-kantong kemiskinan. Namun, penerapannya di tingkat daerah harus disesuaikan dengan kondisi sosial ekonomi dan geografis Kaltara.
“Bantuan sosial memang penting untuk meringankan beban masyarakat. Tapi tanpa penciptaan peluang kerja baru atau pemberdayaan ekonomi lokal, mereka sulit keluar dari lingkaran kemiskinan,” katanya.
Ia juga menyoroti tantangan besar di wilayah perbatasan yang memiliki keterbatasan akses terhadap pembangunan. Menurutnya, intervensi di daerah seperti ini harus lebih intens dan berkelanjutan agar manfaat program benar-benar dirasakan masyarakat.
Selain itu, pentingnya sinergi lintas sektor dalam menanggulangi kemiskinan. Pemerintah provinsi, tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan pemerintah kabupaten/kota, sektor swasta, dan masyarakat.
“Kemiskinan tidak bisa diselesaikan hanya oleh pemerintah provinsi. Peran kabupaten/kota, dunia usaha, hingga masyarakat sangat dibutuhkan agar program bisa berkelanjutan dan tepat sasaran,” jelasnya.
Ia berharap, dengan kolaborasi yang kuat dan pendekatan yang lebih manusiawi. Berbagai program pengentasan kemiskinan di Kaltara dapat membawa perubahan nyata bagi masyarakat, terutama mereka yang tinggal di daerah terpencil dan perbatasan. (kn-2)