Hasil Memuaskan Minim Persiapan

TAKLUK: Atlet Kaltara sat jalani laga taekwondo dan harus mengakui keunggulan lawan, Senin (13/10).

TARAKAN – Perjuangan kontingen Taekwondo Kalimantan Utara (Kaltara) di ajang PON Bela Diri 2025 resmi berakhir pada Senin (13/10) lalu.

Dua atlet Kaltara yang turun bertanding di hari terakhir, di GOR Kaliputu, Djarum Kudus, harus mengakui keunggulan lawan meskipun sempat memberikan perlawanan sengit.

Di kelas Kyorugi Under 54 Kg Putra, Farel Genta Ramadhan menghadapi petarung kuat dari DKI Jakarta, Muhammad Rasya, dalam babak 12 besar. Farel tampil ngotot namun harus menyerah dalam dua ronde langsung. Ia kalah dengan skor 0–3 di ronde pertama, dan kalah tipis 4–5 di ronde kedua.

Baca Juga  Atlet Sambo Latihan Terpusat di Jabar

“Saya belum puas dengan hasil pertandingan ini, karena belum menampilkan performa maksimal. Sebenarnya kekuatan lawan juga sama, mungkin dia lebih beruntung saja,” ujar Farel usai pertandingan.

Sementara itu, di kelas Under 63 Kg Putra, Muhammad Dwi Putra Kusuma juga belum berhasil melaju. Ia dikalahkan unggulan Gorontalo, Al Alim Adam, yang dikenal sebagai atlet nasional berpengalaman. Dwi Putra takluk dalam dua ronde langsung dengan selisih poin yang cukup jauh.

Ketua Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Kaltara Daud Nawir, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan atas capaian satu medali perunggu yang diraih timnya, meskipun sebelumnya tidak ada target khusus yang dibebankan kepada atlet.

Baca Juga  Terima 6 Sapi Kurban Bantuan Presiden Prabowo

“Alhamdulillah pertandingan sudah berakhir. Kita mendapatkan satu pemenang dari target yang tidak ada kita rencanakan. Tapi dua pertandingan terakhir tadi, sebenarnya atlet sudah bermain aman,” ujar Daud Nawir.

Ia mengakui bahwa persiapan tim taekwondo Kaltara memang sangat terbatas, baik dari sisi intensitas latihan maupun kualitas sparring atau latih tanding. Kekalahan di hari terakhir juga disebabkan keunggulan postur lawan.

“Persiapan kita memang minim. Lawan tadi juga punya keunggulan, terutama atlet dari Gorontalo posturnya tinggi dan kaki panjang, jadi sulit untuk dibalas serangannya. Yang satu lagi kalah satu poin saja, artinya kita hanya kurang beruntung,” tambahnya.

Baca Juga  Tiap Tahun Alokasikan Dana Miliaran Rupiah

Secara keseluruhan, Kaltara mengirimkan total tiga atlet, dan satu di antaranya berhasil membawa pulang medali perunggu. “Saya sangat bangga dan senang, karena kami tidak punya target apa-apa. Tapi dengan persiapan minim bisa dapat perunggu, itu sangat memuaskan bagi kami,” tuturnya.

Daud menegaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan evaluasi menyeluruh dan mempersiapkan atlet untuk agenda kejuaraan berikutnya. Termasuk Kejuaraan Provinsi pada Desember mendatang dan Babak Kualifikasi (BK) PON. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini