Pemerintah Didesak Cari Investor

Kepala BPS Kota Tarakan Umar Riyadi

TARAKAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tarakan mencatat pertumbuhan ekonomi Tarakan pada triwulan II-2025 tumbuh sebesar 5,00 persen secara year-on-year(yoy).

Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang positif, namun mengalami perlambatan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 5,92 persen. Kepala BPS Kota Tarakan Umar Riyadi menjelaskan, hingga triwulan II-2025, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tarakan Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) tercatat Rp 14,86 triliun. Sementara Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp 7,07 triliun.

Dari sisi produksi (lapangan usaha), Sektor Tersier yang mencakup perdagangan, transportasi, komunikasi, dan jasa lainnya. Menjadi pendorong utama dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 7,33 persen. Diikuti oleh Sektor Sekunder (Industri dan Konstruksi) yang tumbuh 2,25 persen dan Sektor Primer (Pertanian dan Pertambangan) sebesar 1,01 persen.

Baca Juga  Penyelesaian Jalan Lingkar Krayan Gunakan 2 Sumber Anggaran

Meski secara keseluruhan mengalami peningkatan, Riyadi mencatat perlambatan terjadi pada Sektor Sekunder dan Sektor Tersier dibandingkan triwulan sebelumnya. Salah satu penyebab perlambatan utama adalah sektor konstruksi.

“Menyusul selesainya proyek besar seperti pembangunan pabrik kertas PT Phoenix Resource Internasional (PRI) di tahun ini. Membuat nilai konstruksi lebih rendah dibanding tahun sebelumnya,” tuturnya, Jumat (17/10).

Baca Juga  Menakar Risiko Fiskal, Sosial, dan Ekologis PSN di Kaltara

Dari sisi pengeluaran, perlambatan ekonomi sebagian besar disebabkan oleh kontraksi tajam pada dua komponen utama. Yaitu Konsumsi Akhir Pemerintah (PK-P) terkontraksi sebesar 11,31 persen dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) terkontraksi sebesar 1,12 persen.

“Perlambatan juga imbas dari adanya efisiensi anggaran yang masih dirasakan sampai saat ini,” ungkap Umar.

Kontraksi belanja pemerintah ini berdampak langsung pada lapangan usaha dan menjadi penghambat trigger pertumbuhan ekonomi daerah. Sementara itu, komponen Konsumsi Akhir Rumah Tangga (PK-RT) masih menjadi penopang dengan pertumbuhan positif sebesar 5,20 persen.

Baca Juga  Target Penurunan Stunting di Kaltara Jadi Tantangan

Melihat terbatasnya belanja pemerintah, BPS menyarankan Pemerintah Kota Tarakan untuk segera mengambil langkah strategis. Ia menambahkan, meskipun pertumbuhan 5,00 persen terbilang sangat baik, angkanya masih perlu ditingkatkan. Terutama jika dibandingkan dengan target visi Presiden di akhir masa kepemimpinan yang mengharapkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen.

“Disarankan pemerintah daerah khususnya mengembangkan investasi, mengundang investor. Serta mencari opsi lain dari sektor pertambangan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi,” pintanya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini