TARAKAN – Kepengurusan Persatuan Binaraga Fitnes Indonesia (PBFI) Kalimantan Utara (Kaltara) periode 2025–2029 resmi dilantik di Tarakan, menandai dimulainya fokus pembinaan atlet menuju kancah nasional.
Syamsuddin Arfah kembali terpilih secara aklamasi memimpin organisasi ini. Dalam momentum pelantikan tersebut, Anggota DPR RI Komisi VII, Rahmawati menyoroti pentingnya perhatian serius pemerintah daerah terhadap atlet binaraga potensial. Agar tidak “dibajak” provinsi lain menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON).
“Sangat disayangkan jika atlet asli Kaltara menyumbangkan medali, tapi provinsi lain yang mendapatkannya. Pemerintah harus memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada mereka yang berprestasi agar tetap semangat,” tegas Rahmawati.
Ia optimis, secara fisik, atlet Kaltara memiliki potensi besar meraih medali emas di PON. Karena kondisi geografis unik yang secara alami membentuk otot. Rahmawati juga mengusulkan bentuk apresiasi konkret, seperti jaminan masa depan melalui pengangkatan menjadi pegawai, sebagai upaya mempertahankan atlet. Selain itu, ia mendesak perbaikan fasilitas olahraga dan perekrutan pelatih berkualitas.
Ketua Umum PB PBFI Irwan Alwi menegaskan, komitmen pengurus pusat agar binaraga dan fitness kembali dipertandingkan di PON mendatang. Ia menyebut tantangan utama kepatuhan terhadap regulasi antidoping yang menjadi sorotan lembaga dunia, World Anti-Doping Agency (WADA).
“Kami berkomitmen memastikan setiap atlet PBFI mematuhi standar internasional, terutama soal doping. Kami ingin olahraga ini berkembang dengan sehat dan berintegritas,” tandas Irwan.
Sementara itu, Wakil Ketua KONI Kaltara, Syafruddin mengapresiasi perkembangan pesat PBFI Kaltara yang dinilai telah membangun fondasi pembinaan yang kuat dengan kepengurusan lengkap di lima daerah. Ia juga menyoroti status cabor binaraga yang belum pasti dipertandingkan dalam PON 2028.
“Perkembangan cabor ini cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. PBFI Kaltara sudah punya struktur yang solid, tinggal bagaimana kita mendorong. Agar prestasi atletnya menembus ajang nasional,” singkat Syafruddin.
Di periode keduanya, Ketua Pengprov PBFI Kaltara, Syamsuddin Arfah menyatakan akan beralih fokus dari pembangunan struktur organisasi ke pembinaan prestasi.
“Empat tahun pertama kami fokus pada pembentukan organisasi. Kini saatnya beralih pada pembinaan prestasi. Target kami jelas, atlet binaraga Kaltara harus bisa tampil di PON mendatang,” kata Syamsuddin.
Ia menargetkan minimal 10 atlet Kaltara bisa lolos ke ajang nasional dalam empat tahun ke depan. Saat ini, Pengprov PBFI Kaltara memiliki sekitar 80 atlet aktif. Ia menegaskan, ajang Porprov 2026 di Malinau akan menjadi tolok ukur kesiapan atlet untuk menuju kancah yang lebih tinggi. (kn-2)