Pastikan Kualitas Mutu Perikanan Kaltara

TARAKAN – Dalam memastikan kualitas mutu perikanan sebelum di ekspor, Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu (BKIPM) dan Keamanan Hasil Perikanan Kota Tarakan turun langsung untuk melakukan pemeriksaan.

Plt Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu (BKIPM) dan Keamanan Hasil Perikanan Kota Tarakan Muhammad Roy Pahlevi mengatakan, pengecekan fisik ini merupakan prosedur dari sistem Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). Sistem tersebut membantu mencegah kontaminasi pada produk pangan dan menjamin keamanannya. Selain itu, menjadi dasar penerbitan Health Sertificate (HS) dari produk perikanan.

Baca Juga  Dua Srikandi Kaltara Unjuk Gigi di Kancah Internasional

“Ini jadi dasar pengusaha atau unit pengolahan sudah menjalankan bisnis dengan benar. HACCP kita lakukan untuk penerbitan sertifikatnya juga,” jelasnya, Minggu (19/5).

Selain untuk kebutuhan ekspor, pihaknya melakukan HACCP terhadap produk baru yang akan dikeluarkan oleh pelaku usaha. Sertifikasi ini dilakukan pada setiap produk dari pelaku usaha. Misalnya seperti udang rebus, kukus maupun udang beku.

Tak hanya produk, indikator pemeriksaan HACCP juga melihat proses pengolahan produk dan pekerja yang mengolah produk tersebut. “Jadi rangkaian pekerjaan sampai proses packing. HC ini dikeluarkan setiap kali mau ekspor, kalau HACCP dilakukan rentang 2 tahun,” tuturnya.

Dalam HACCP ini pihaknya melihat kembali grade dari perusahaan tersebut. Jika memiliki status grade A maka surveilance dilakukan dua kali dalam setahun. Semakin rendah grade tersebut maka pihaknya akan sering melakukan kunjungan.

“Itu ada rumusnya secara teknis. Jadi pentingnya menjaga jaminan mutu ini, proses pencegahan sudah dilakukan menggunakan pola tadi. Sejauh ini hasilnya produk ekspor Kaltara belum ada penolakan dari negara buyer,” ujarnya.

Baca Juga  Beasiswa Kaltara Unggul Proses Pencairan

Ketika ada negara buyer yang tertarik dengan produk perikanan maka pelaku usaha akan menyampaikan ke pihaknya. “Seperti komoditas ikan layur, atau ikan bawal. Nanti prosesnya untuk menjaga jaminan mutu itu kami turun langsung ke unit pengolahannya untuk melihat proses bisnisnya, ini kita jaminkan dan selalu dilakukan,” pungkasnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini