TANJUNG SELOR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan memiliki komitmen terhadap lingkungan sebagai aspek utama, dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Terdapat 15 program prioritas yang dituangkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Bulungan periode 2021–2026, salah satunya soal lingkungan.
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Bulungan Risdianto menjelaskan, dalam dua tahun terakhir, Pemkab Bulungan telah mengimplementasikan konsep Pentahelix pembangunan. Konsep ini kerja sama antara masyarakat, pelaku usaha, akademisi, dan media massa. Untuk menciptakan berbagai kegiatan yang berkomitmen pada pelestarian lingkungan.
“Pembangunan berkelanjutan adalah kunci masa depan kita. Oleh karena itu, kami melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan mengelola lingkungan dengan bijak,” pesannya, Selasa (11/6).
Tidak hanya itu, dengan pembangunan rendah karbon yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara. Maka upaya ini memungkinkan integrasi pembangunan berwawasan lingkungan hingga ke tingkat lintas pemerintah provinsi.
“Kewenangan kehutanan memang ada di pemerintah provinsi, dan melalui konsep perhutanan sosial kami berusaha mengintegrasikan program-program antara Pemkab Bulungan dan pemerintah provinsi,” jelasnya.
Sebagai bagian dari komitmen ini, Pemkab Bulungan sedang menjalankan Integrated Area Development atau pengembangan wilayah terpadu berbasis perhutanan sosial. Program ini bertujuan untuk memanfaatkan hutan secara berkelanjutan. Sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan.
Ia mengakui, pentingnya kolaborasi multisektoral dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Kolaborasi ini sangat penting. Akademisi memberikan kita data dan penelitian, pelaku usaha membantu dengan inovasi dan investasi. Sementara media massa dalam edukasi dan penyebaran informasi kepada publik,” tuturnya.
Dalam dokumen RPJMD 2021-2026, Pemkab Bulungan telah menetapkan 15 program prioritas yang semuanya memperhatikan aspek lingkungan. Program-program ini mencakup berbagai sektor, mulai dari pertanian, perikanan, hingga pengelolaan limbah dan energi terbarukan. Salah satu program unggulan adalah peningkatan ketahanan pangan dengan pendekatan yang ramah lingkungan.
“Pemkab Bulungan mendorong penggunaan teknologi pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Untuk meningkatkan produksi pangan tanpa merusak ekosistem,” terangnya.
Meskipun banyak langkah positif telah diambil, Risdianto mengakui masih ada tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya, bagaimana memastikan semua program dan kebijakan berjalan secara efektif dan berdampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat.
“Kami menyadari perjalanan ini tidak mudah. Namun dengan kerja sama dan komitmen dari semua pihak, saya yakin kita bisa mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang dicita-citakan,” tutupnya. (kn-2)