TANJUNG SELOR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan mengevaluasi dan memitigasi permasalahan terkait Transfer Anggaran Kabupaten Berbasis Ekologi (TAKE) selama dua tahun pelaksanaan program ini.
Bupati Bulungan Syarwani menekankan, pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap program TAKE agar manfaatnya lebih dirasakan oleh masyarakat desa. “Ada beberapa isu penting yang kita diskusikan selama dua tahun penyelenggaraan TAKE. Terutama dalam hal evaluasi yang perlu kita benahi, agar program ini berjalan maksimal,” kata dia, Sabtu (14/9).
Salah satu isu krusial yang dibahas, perihal pertanggungjawaban keuangan. Program TAKE, yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), disalurkan melalui Alokasi Dana Desa (ADD). Untuk mendorong kemandirian desa dengan memanfaatkan potensi lokal. Bupati mengingatkan, sehebat apapun hasil yang dicapai. Jika tidak dapat dipertanggungjawabkan dari segi laporan keuangan, justru akan menimbulkan masalah baru.
“Pertanggungjawaban keuangan sangat penting. Kita harus memastikan setiap rupiah yang digunakan bisa dipertanggungjawabkan dengan baik,” tegasnya.
Oleh karena itu, Rakor TAKE 2024 selain sebagai sarana evaluasi, juga untuk melihat capaian keberhasilan beberapa desa dalam pelaksanaan program TAKE tahun 2023 dan 2024. Alokasi anggaran untuk program TAKE terus meningkat setiap tahunnya.
Pada tahun 2023, alokasi anggaran TAKE sekitar Rp 4 miliar, naik menjadi Rp 5 miliar pada tahun 2024. Direncanakan akan mencapai Rp 7 miliar pada tahun 2025. “Tahun 2025, alokasi TAKE kita tambah menjadi Rp 7 miliar, yang nantinya akan dikompetisikan antar desa se-Kabupaten Bulungan,” imbuhnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya pengelolaan sampah plastik sebagai salah satu isu utama dalam penyusunan program TAKE. Penanganan sampah plastik harus menjadi fokus dalam program TAKE kali ini. Sampah plastik bukan hanya isu lokal, tetapi sudah menjadi isu global.
Program TAKE, bertujuan mendorong desa-desa di Bulungan untuk berkompetisi dalam pembangunan yang selaras dengan lingkungan. Semakin mendapatkan partisipasi dari berbagai desa. Angka partisipasi yang terus meningkat setiap tahunnya dianggap sebagai kabar baik oleh Bupati.
“Untuk mendapat alokasi dana TAKE, tidak akan seragam antara desa satu dengan lainnya. Tergantung program inovatif yang dilakukan,” ungkapnya.
Melihat perkembangan ini, Bupati mengusulkan pelaksanaan TAKE Award pada tahun 2026. Sebagai bentuk motivasi bagi desa-desa yang memiliki komitmen kuat dalam menjalankan pembangunan berkelanjutan.
TAKE Award akan diberikan kepada desa yang menunjukkan komitmen terbaik. Dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan melakukan inovasi memanfaatkan potensi lokal,” tuturnya.
TAKE 2024 ini menjadi langkah strategis bagi Kabupaten Bulungan untuk memastikan program pembangunan yang berbasis ekologi ini. Dapat terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa, sambil tetap menjaga keberlanjutan lingkungan. (kn-2)