TARAKAN – Kelompok atau geng yang menamakan dirinya sebagai lorong angker (longker) mulai meresahkan warga Tarakan. Belum lama ini, aksi diduga geng longker ricuh dengan warga di wilayah Pantai Amal, Tarakan Timur, pada Kamis (12/9) lalu.
Kapolsek Tarakan Timur Iptu Ridho Aldwiko mengatakan, telah mengamankan 6 orang di lokasi kejadian. Dalam pengamanan, pihaknya juga bersama Satreskrim dan personel Satsamapta Polres Tarakan. Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, dugaan pengeroyokan terjadi lantaran adanya saling ejek di media sosial. Namun, pihaknya menyimpulkan sekelompok pemuda tersebut merupakan geng longker yang saat ini ramai dibincangkan.
“Kalau sekelompok pemuda itu dipastikan bukan warga Pantai Amal. Mungkin kita sebut kelompok A belum bisa kita identifikasi (geng longker atau bukan). Saat ini penyelidikannya ada di Polres Tarakan. Mungkin gabungan dari wilayah Tarakan lainnya,” tegasnya.
Dalam menjalankan aksinya, sekelompok pemuda itu membawa senjata berupa besi dan kayu yang diduga untuk melemahkan korban. Motif dari sekelompok pemuda yang diindikasi longker itu juga belum jelas.
“Kalau senjata itu katanya untuk memukul. Ada 3 korban, untuk prosesnya kami belum tahu karena di Polres. Korban semuanya mengalami luka, karena mereka ini seperti geng motor itu,” tuturnya.
Perwira balok dua itu menegaskan, meski isu geng longker saat ini tengah menghantui Masyarakat. Namun dipastikannya pihak kepolisian akan membasmi apapun jenis geng yang meresahkan masyarakat Tarakan. Adapun masyarakat diimbau ketika beraktivitas pada malam hari, agar selalu waspada dan berjaga.
“Sebenarnya tidak ada sangkut pautnya dengan geng longker. Karena yang saya tahu longker ada di satu lokasi. Tapi kalau masyarakat mau keluar malam, silakan berhati-hati saja. Kami akan basmi apapun itu longker maupun gengster apapun itu,” pesannya. (kn-2)