TANJUNG SELOR – Program Dokter Terbang yang telah menjadi andalan layanan kesehatan di wilayah perbatasan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) tetap terlaksana hingga akhir tahun 2024.
Pemerintah Provinsi Kaltara melalui Dinas Kesehatan terus memastikan program ini berjalan optimal. Terutama dengan adanya tambahan anggaran di APBD Perubahan. Sehingga total anggaran untuk dokter terbang mencapai Rp 1,6 miliar. Anggaran ini diharapkan bisa memperluas cakupan pelayanan kesehatan hingga ke pelosok daerah perbatasan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara Usman menjelaskan, program ini telah berjalan sekitar 50 persen dari target tahunan. “Dari APBD Perubahan, kita menambahkan anggaran menjadi sekitar Rp 1,6 miliar. Ini akan memungkinkan kita untuk melakukan sekitar 16 kali kunjungan dalam setahun. Saat ini, program sudah berjalan 8 atau 9 kali. Jadi kita sudah mencapai sekitar 50 persen,” jelas dia, Kamis (3/10).
Dengan sisa waktu sekitar tiga bulan hingga akhir tahun, Usman optimis program ini akan mencapai target kunjungan yang telah ditetapkan. Selain itu, ia juga menegaskan, akan ada usulan kenaikan anggaran di tahun depan untuk memperluas jangkauan dan kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat perbatasan.
Dalam pelaksanaannya, program Dokter Terbang menyesuaikan jenis layanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat di wilayah perbatasan. Layanan yang paling banyak diminati berupa spesialisasi penyakit dalam, anak, dan baru-baru ini menambahkan spesialis mata.
“Kita ikutkan dokter spesialis mata karena banyak permintaan. Nantinya, jika kebutuhan ini terus meningkat, kami akan melibatkan dokter spesialis lain sesuai permintaan daerah yang kami tuju,” jelasnya.
Dinas Kesehatan Kaltara juga bekerjasama dengan Dinas Kesehatan kabupaten, untuk mendapatkan informasi awal tentang kebutuhan masyarakat sebelum tim dokter turun ke lapangan. Hal ini dilakukan agar kunjungan dokter lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat yang optimal.
Program Dokter Terbang mendapat respons positif dari masyarakat, terutama karena biaya yang harus dikeluarkan jika harus pergi ke kota untuk mendapatkan layanan medis cukup besar. Kehadiran dokter spesialis yang langsung datang ke wilayah mereka tentu sangat membantu.
“Antusiasme masyarakat cukup tinggi. Mereka sangat terbantu karena tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk pergi ke kota. Program ini sangat efisien dan efektif dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat di perbatasan,” bebernya.
Dengan tambahan anggaran dan peningkatan kualitas layanan, program Dokter Terbang di Kaltara diharapkan akan terus memberikan dampak positif bagi masyarakat di wilayah perbatasan yang sulit dijangkau layanan kesehatan reguler. (kn-2)