TANJUNG SELOR – Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan air bersih pada masyarakat secara bertahap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Danum Benuanta lakukan penggantian pipa distribusi dari Polyvinyl Chloride (PVC) menjadi High Density Polyethelene (HDPE).
Selain itu, upaya peningkatan produksi air bersih juga terus ditingkatkan untuk memperluas jangkauan layanan pada pelanggan. Direktur PDAM Danum Benuanta Bulungan Eldiansyah menjelaskan, saat ini telah terkoneksi sambungan pipa untuk distribusi pelanggan di wilayah Jelarai. Sebelumnya menggunakan jenis pipa PVC 10 inch diganti dengan pipa HDE 8 inch, untuk memaksimalkan pedistribusian air bersih.
“Untuk optimalisasi distribusi, telah dilakukan koneksi dari pipa PVC 10 inc ke pipa 8 inc HDPE sepanjang 2 kilometer sampai ke IPA (Instalasi Pengolahan Air) Sungai Buaya,” terangnya, Jumat (11/10).
Menurutnya, untuk memaksimalkan layanan dan tekanan aliranan air bersih. PDAM Bulungan lakukan pembenahan pembagian jalur distribusi. Misalnya untuk wilayah kilometer 2 dan perumahan Korpri nantinya dapat dilayani oleh instalasi Jelarai.
“Ke depan pelanggan di wilayah Korpri bisa kita layani lewat Jelarai. Saat ini sudah dibangun Intake berkapasitas 50 liter per detik. Targetnya Intake ini akan ditingkatkan kemampuanya hingga 100 liter per detik,” harapnya.
Dijelaskan, koneksi pipa Jelarai dilakukan sebagai langkah antisipasi ketika terjadi trouble di IPA Sungai Buaya sehingga dapat di backup oleh IPA Jelarai. Yang mampu mengcover hingga 3.500 pelanggan. Bahkan jika IPA Jelarai nantinya ditingkatkan menjadi 100 liter per detik mampu melayani hingga 10 ribu pelanggan rumah tangga.
Dikatakan Eldiansyah, untuk perluasan layanan air bersih PDAM di wilayah terjauh seperti Selimau hingga Jelarai. Saat ini sudah terpasang pipa jaringan transmisi dan distribusi.
“Yang jelas jaringan pipa transmisi dan distribusi sudah terpasang, termasuk di perumahan kilometer 2 tinggal kita realisasikan (alirkan) airnya secepatnya. InshaAllah ketika listrik terpasang di instalasi Seriang sudah bisa dialirkan,” ungkapnya.
Selain itu, IPA Gunung Seriang diproyeksikan dapat menjangkau layanan air ke wilayah terjauh. Seperti Jelarai bahkan hingga ke pemukiman arah Kabupaten Berau. Nantinya seluruh pipa PDAM yang sebelumnya memakai pipa PVC secara bertahap diganti dengan pipa HDPE. Pipa PVC selama ini untuk penyambungan menggunakan lem perekat dengan masa rekat terbatas.
Untuk usia pakai PVC berkisar antara 10 hingga 15 tahun. Sedangkan pipa HDPE memiliki usia pakai hingga 50 tahun. Dengan sistem penyambungan dengan dilelehkan menggunakan alat tertentu. Sehingga tidak memerlukan lem atau perekat, guna meminimalisir kebocoran.
“Penggantian seluruh pipa PVC menjadi HDPE dilakukan secara bertahap. Diharapkan mampu menekan angka kehilangan air mencapai 10 persen per wilayah,” jelasnya.
Bahkan, Direktur PDAM Bulungan menargetkan tahun 2026 mendatang seluruh pipa distribusi sudah menggunakan pipa HDPE.
“Jaringan baru pakai HDPE, rata-rata wilayah kota sudah pakai HDPE. Meski masih ada beberapa masih menggunakan pipa PVC bertahap kita akan ganti,” ujarnya.
Dia juga menambahkan, jika nantinya semua pipa PDAM sudah menggunakan HDPE tekanan air bisa dimaksimalkan pada angka 5 bar. PDAM Bulungan saat ini memiliki IPA dengan berkapasitas total 345 liter per detik. Sedangkan produksi air bersih saat ini rata-rata sekitar 285 liter per detik.
Selain mengargetkan pengembangan layanan hingga ke wilayah pemukiman terjauh. PDAM Bulungan juga mengembangkan layanan di permukiman baru yang tumbuh. Seiring peningkatan infrastruktur jalan yang dilakukan oleh pemda, salah satunya di wilayah Bulu Perindu. (kn-2)