TANJUNG SELOR – Tahapan debat Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara telah selesai. Seiring debat ketiga yang telah terlaksana di Gedung Bulutangkis Handal Kabupaten Bulungan, Kamis (7/11) malam.
Pada debat ketiga ini, dengan tema Ekonomi Berkelanjutan, Kesejahteraan Sosial dan Pelestarian Lingkungan Hidup. Terdapat enam subtema, yakni pembangunan ekonomi, pengembangan investasi dan lapangan kerja, pengembangan usaha kecil menengah, lingkungan hidup, pengelola perbatasan, serta teknologi informasi dan komunikasi.
Dikatakan Ketua KPU Kaltara Hariyadi Hamid, debat publik menjadi rangkaian pelaksanaan kampanye Pilkada 2024. Debat publik sebagai wujud pendidikan politik masyarakat secara bertanggung jawab.
“Pendidikan politik dimaksud untuk meningkatkan partisipasi pemilih di hari pemilihan,” terang Hariyadi.
Dia pun berharap pelaksanaan debat publik bisa menjadi referensi dan rujukan bagi masyarakat. Dalam menyalurkan aspirasi politik pada hari pencoblosan, tanggal 27 November 2024.
“Seluruh rangkaian tahap pilkada yang telah kami lakukan. Ditarget menghasilkan pemimpinan sesuai harapan untuk masa depan Kaltara yang lebih baik,” harapnya.
Pada debat terakhir ini, paslon nomor 1 Sulaiman-Adri Patton (SULTON) akan mengawal semua potensi sumber daya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pihaknya juga akan menciptakan Kaltara yang maju, mandiri, berkeadilan dan berkelanjutan.
“Dalam meningkatkan produksi perikanan, kami akan memberi mitigasi agar ada nilai tambah. Sehingga tidak hanya dijual bahan mentah saja,” ujar Sulaiman.
Berkaitan dengan infrastruktur, paslon nomor 1 ini akan mengoptimalkan APBD. Khusus untuk membuka akses daerah yang terisolasi, Sulaiman mengaku akan melibatkan pihak militer.
“Terkait pembangunan bandara internasional di Kota Baru Mandiri, Jembatan Bulungan-Tarakan, penyediaan air bersih masyarakat, dilakukan dengan bekerjasama melibatkan investor,” ungkapnya.
Menurut Sulaiman, Kaltara memiliki potensi lahan 1 juta hektare yang bisa dikelola dengan kolaborasi bersama investor. Hilirisasi akan dilakukan agar bisa menyerap banyak tenaga kerja.
“Kami juga memiliki program Masyarakat Kaltara Dilarang Miskin,” imbuhnya.
Bahkan, Sulaiman menyebut dalam pengembangan 267 ribu UMKM di Kaltara, bisa dilakukan pembinaan. Agar memiliki kualitas produksi sesuai Standar Nasional Indonesia. Pembinaan juga dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi UMKM.
Calon Wakil Gubernur dari Nomor Urut 1, Adri Patton menambahkan, salah satunya menekankan bahwa pengusaha yang mengelola sumber daya alam harus berprinsip pada pengembangan ekonomi berkelanjutan.
“Tak boleh terjadi kerusakan lingkungan. Bagi wilayah perbatasan juga tidak ada kata lain, pemekaran 4 DOB wajib dilaksanakan,” pintanya.
Pria yang pernah menjabat Rektor Universitas Borneo Tarakan ini juga memastikan pengembangan ekonomi digital dengan pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Termasuk melibatkan investor penyedia jasa komunikasi.
Sementara, Paslon Nomor Urut 2, Zainal A Paliwang-Ingkong Ala (ZIAP) berkomitmen untuk melanjutkan program yang akan dijalankan dalam periode 2024-2029.
“Dalam mewujudkan kemajuan ekonomi yang berkelanjutan dan kesejahteraan social. Kami akan lanjutkan pembangunan infrastruktur, meningkatkan lapangan kerja baru,” jelas Zainal.
Program kegiatan pemberdayaan UMKM juga akan ditingkatkan. Tujuan utamanya, membangun ekosistem ekonomi kerakyatan yang inklusif. Secara umum, Zainal mengakui, masih ada tantangan pekerjaan bersama yang harus dihadapi dan diselesaikan. Program transformasi ekonomi daerah akan mendorong ekonomi inklusif berbasis ekonomi unggulan.
Calon Wakil Gubernur Kaltara Nomor Urut 2, Ingkong Ala mengatakan, pemberdayaan UMKM akan kembali diperkuat oleh akses permodalan. Sehingga, usaha mikro berkembang menjadi usaha kecil. Usaha kecil menjadi skala menengah dan skala menengah menjadi skala besar. Agar dapat lebih banyak berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi.
“Bahkan untuk pengelolaan perbatasan juga harus bersinergi dengan pembangunan ekonomi, sosial, keamanan dan budaya,” tuturnya.
Di lain pihak, Calon Gubernur Kaltara Nomor Urut 3, Yansen TP meyakini rakyat Kaltara sudah cerdas, tidak mau diadu domba dengan isu SARA jelang hari pemungutan suara.
Yansen mengklaim, ada pihak yang mempengaruhi masyarakat. Bahwa Program Dana RT Rp 100 juta hanya janji belaka dan tidak benar adanya.
“Fakta sesungguhnya, membangun ekonomi berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat harus dari dasar di tingkat RT. Di RT tempat masyarakat berdomisili dan hidup beranak-pinak,” tuturnya.
Pasalnya, melalui dana RT, masyarakat bisa berpartisipasi dalam merencanakan dan menentukan kegiatan pembangunan. Mengingat dana RT akan dikelola langsung warga untuk kesejahteraan mereka.
“Ketika Pasangan YESS nomor 3 menang. Maka dana RT Rp 100 juta bisa mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan, kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan,” harapnya.
Paslon Nomor Urut 3 akan berupaya meningkatkan akses jalan ke pusat pertumbuhan ekonomi. Seperti jalan pendekat ke Tanah Kuning, jalan lingkar kecamatan di perbatasan dan lainnya.
Di tempat yang sama, Calon Wakil Gubernur Kaltara Nomor Urut 3, Suratno berkeyakinan Generasi Milenial dan Gen Z memiliki kreativitas yang luar biasa. Kreativitas yang dimiliki bisa menciptakan lapangan kerja sendiri. Adapun, program yang disuguhkan berupa wifi gratis di sejumlah titik kumpul pemuda.
“Kita berharap kreativitas anak muda bisa menjawab tantangan di masa depan,” harapnya.
Pasangan YESS pun akan mewujudkan BPJS Kesehatan Gratis dan Pendidikan Gratis di level SMA sederajat. Termasuk memberikan beasiswa pendidikan. Pasangan YESS juga berjanji memberikan bantuan sosial untuk para pemuka agama. Termasuk memfasilitasi perjalanan spiritual sesuai agama masing-masing. (kn-2)