Penanganan Korban TPPO Terkendala Minim Anggaran

KORBAN TPPO: Polres Tarakan saat mengamankan korban TPPO sebelum dibawa ke Shelter Dinsos Kota Tarakan.

TARAKAN – Dinas Sosial Kota Tarakan masih melakukan koordinasi dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kaltara, untuk tindak lanjut pemulangan korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Kepala Dinsos Tarakan Arbain mengatakan, saat ini pihaknya berperan sebagai tempat penitipan korban sementara yakni di Shelter Dinsos Tarakan yang berada di Kelurahan Juata Permai, Tarakan Utara. Lalu, untuk pemulangannya akan dilakukan oleh BP2MI Kaltara yang ada di Kabupaten Nunukan.

“Ini hasil tangkapan Polres Tarakan, jadi kami dititipi korban saja,” katanya, Senin (18/11). Dalam penanganan korban di shelter, Arbain menyebut, Pemerintah Kota Tarakan melalui Dinsos Tarakan telah menganggarkan keseluruhan kebutuhan korban, seperti persediaan makanan.

Baca Juga  Nasdem Percayakan Zainal

Namun, pihaknya dihadapkan kendala minimnya anggaran dalam penanganan korban TPPO lantaran jumlahnya yang cukup banyak. Biasanya, Dinsos Tarakan hanya menangani satu hingga dua orang saja untuk kasus orang terlantar. Penanganannya juga hanya diberikan waktu maksimal 7 hari.

“Ini jumlahnya 23 orang, ya kita berharapnya cepatlah. Kalau dari Nunukan cepat ya cepat juga kita pulangkan. Maksimal penanganan itu 7 hari tapi ini sudah lebih,” keluhnya.

Baca Juga  Debat Terakhir Calon Tunggal Pilwali Tarakan

Sejauh ini, pihaknya memastikan kondisi korban TPPO dalam kondisi baik dan sehat. Pihaknya tak memberikan konsumsi sesuai dengan waktu makan, karena tidak tersedia dapur umum. “Kondisinya semua sehat, kita berikan nasi bungkus setiap hari. Karena tidak ada dapur umum,” tuturnya.

Melihat kasus ini, Arbain menyebut pengusutan terhadap kasus TPPO harus gencar dilakukan. Karena menurutnya, saat ini marak penyeberangan orang ke negara tetangga tak menggunakan dokumen resmi. Bahkan, Warga Negara Indonesia (WNI) yang masuk melalui jalur ilegal telah memiliki keluarga di negara tetangga.

Baca Juga  Sulaiman Daftar di 9 Parpol

“Bahkan sudah sampai ada cucu di sana (Malaysia). Sebenarnya juga dari dulu banyak masuk ke sana tidak pakai dokumen. Biasanya mereka turunnya memang ke Nunukan, tapi karena di sana juga ada razia makanya di sini (Tarakan). Ternyata di sini razia juga,” ungkapnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini