TANJUNG SELOR – Kalimantan Utara, yang merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan kondisi geografis yang cukup kompleks, memiliki tantangan tersendiri dalam hal konektivitas antarwilayah.
Pasalnya, sebagian besar kabupaten/kota di provinsi ini, tidak dapat dijangkau dengan mudah menggunakan transportasi darat atau udara. Sehingga, alternatif lain dengan adanya transportasi laut, sungai, dan penyeberangan. Hal tersebut memegang peranan penting dalam memperlancar pergerakan barang dan orang, serta menjadi penghubung vital bagi masyarakat di daerah-daerah terpencil.
Salah satu elemen yang sangat berperan dalam mengatasi kesulitan aksesibilitas tersebut adalah ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan). ASDP, yang mengelola transportasi menggunakan kapal penyeberangan dan speedboat, menjadi solusi untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau dengan jalur darat maupun udara.
“Transportasi laut dan penyeberangan memiliki peran yang sangat penting bagi konektivitas antarwilayah di Kalimantan Utara. Mengingat banyaknya wilayah yang tidak terjangkau jalan raya. Maka angkutan melalui sungai dan laut menjadi sarana utama yang mendukung pergerakan barang dan penumpang,” terang Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara Mas’ud Rifai, Jumat (29/11).
Berdasarkan pendataan BPS Kaltara, dalam beberapa bulan terakhir sektor transportasi laut di Kaltara menunjukkan tren positif. Data terbaru dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara, jumlah penumpang yang menggunakan jasa speedboat pada September 2024 tercatat sebanyak 78.138 orang.
Angka ini menunjukkan kenaikan 0,74 persen dibandingkan Agustus 2024. Yang jumlah penumpangnya tercatat 77.562 orang. Peningkatan ini tidak hanya mencerminkan kinerja yang lebih baik dari sektor transportasi laut. Tetapi juga menunjukkan adanya permintaan yang lebih besar terhadap moda transportasi tersebut.
“Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya warga yang memanfaatkan speedboat untuk keperluan mobilitas antarwilayah. Baik untuk urusan pekerjaan, perdagangan, maupun kebutuhan pribadi,” imbuhnya.
Selain peningkatan bulanan, data juga menunjukkan adanya kenaikan kumulatif yang signifikan dalam jumlah penumpang sepanjang tahun 2024. Menurut dia, pada periode Januari-September 2024, jumlah penumpang speedboat tercatat meningkat 10,70 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. Kenaikan ini menunjukkan sektor transportasi laut, khususnya yang menggunakan speedboat semakin menjadi pilihan utama bagi masyarakat.
“Ini tentu memberikan dampak positif, baik dari sisi sosial, ekonomi, maupun pariwisata,” ujarnya.
Keberhasilan dalam meningkatkan jumlah penumpang speedboat tidak terlepas dari peran ASDP, yang terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan frekuensi perjalanan kapal penyeberangan. Seiring dengan bertambahnya jumlah penumpang, ASDP juga fokus pada peningkatan infrastruktur pelabuhan dan fasilitas pendukung lainnya.
“Untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna jasa,” ujarnya. Kalimantan Utara yang memiliki banyak sungai besar dan laut yang membentang luas. Tentu membutuhkan dukungan transportasi laut yang memadai untuk mendukung perekonomian daerah. (kn-2)