Partisipasi Pemilih di Kaltara Menurun Drastis

BAKAL DIEVALUASI: KPU Kaltara akan lakukan kajian dan evaluasi terkait faktor-faktor yang memengaruhi tingkat partisipasi pemilih.  

PARTISIPASI pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kalimantan Utara mengalami penurunan. Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltara, tingkat partisipasi pemilih hanya 68,05 persen.

Angka tersebut menurun drastis jika dibandingkan pada Pilkada 2020 silam. Dengan tingkat partisipasi pemilih mencapai 77,5 persen atau di atas target nasional pada saat itu. Menurut Ketua KPU Kaltara Hariyadi Hamid, pada Pilkada 2020 di tengah situasi pandemi Covid-19. Tapi tingkat partisipasi pemilih mencapai 77,5 persen. Penurunan sekitar 6 persen ini tentu menjadi perhatian bagi penyelenggara pemilu.

“Jika dibandingkan dengan angka pemilih pada Pilpres 2024 yang mencapai sekitar 81 persen. Penurunan jumlah pemilih kali ini terbilang cukup besar, sekitar 12 ribu orang,” ungkapnya, Senin (9/12).

Baca Juga  Buka Pelayanan Jantung Pertama di Kaltara

Menyikapi penurunan ini, KPU Kaltara tengah melakukan kajian dan evaluasi terkait faktor-faktor yang memengaruhi tingkat partisipasi. Meskipun belum ada analisis pasti mengenai penyebab penurunan tersebut. Sejumlah faktor telah diidentifikasi oleh pengamat. Salah satunya, pelaksanaan pemilu dan pilkada yang bersamaan.

Beberapa pengamat berpendapat faktor ini bisa menyebabkan kejenuhan di kalangan masyarakat. Yang akhirnya berdampak pada rendahnya partisipasi. “Hal ini juga berkaitan dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh penyelenggara, yang mungkin turut memengaruhi tingkat partisipasi,” jelasnya.

Baca Juga  Besok Diprediksi Penumpang di Malundung Melonjak

Selain itu, faktor jumlah calon dan tim sukses yang lebih banyak dalam pilkada sebelumnya juga berperan penting. Dalam pemilu yang lebih besar, keterlibatan banyak pihak termasuk calon, tim sukses, dan pendukung dapat meningkatkan gairah masyarakat untuk berpartisipasi.

Hal ini menunjukkan kesuksesan tingkat partisipasi tidak hanya ditentukan oleh penyelenggara. Tetapi juga oleh berbagai elemen lain dalam proses pemilihan. Terkait dengan hal tersebut, kreativitas program menjadi salah satu faktor yang perlu dievaluasi dari penyelenggara.

“Kami berencana untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas program yang telah dijalankan. Guna mengetahui apakah program tersebut memiliki dampak positif terhadap tingkat partisipasi pemilih,” terangnya.

Baca Juga  Bangun Taman Dianggarkan Rp 716 Juta

Pihaknya berharap, melalui evaluasi ini, dapat memperoleh data yang lebih akurat. Untuk meningkatkan partisipasi pemilih di masa depan dan memberikan pemahaman yang lebih baik, tentang faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pemilih.

“Dengan langkah-langkah evaluasi yang sedang dilakukan, diharapkan angka partisipasi pemilih di Kalimantan Utara dapat meningkat pada pemilu mendatang. Serta dapat memberikan pelajaran penting bagi penyelenggaraan pemilu dan pilkada di masa depan,” harapnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini