TARAKAN – Seorang anak berinisial MSR menjadi korban tersengat listrik di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Karang Rejo, Tarakan Barat sekira pukul 13.30 Wita, Jumat (13/12) lalu.
Diduga korban meninggal dunia di tempat, usai disengat listrik di sekitar parkiran peti kemas berpendingin dengan muatan ikan. Kasat Reskrim Polres Tarakan AKP Randhya Sakthika Putra mengatakan, awalnya korban saat itu sedang bermain mencari hewan kodok bersama temannya. Akhirnya korban mencari genangan air yang biasa dijumpai di bawah peti kemas untuk mencari anak kodok.
“Karena biasa memang mereka mencari anak kodok di sana. Karena ada genangan air dan mungkin sebagian ada arus listrik, korban tersetrum. Kalau dilihat dari CCTV, korban saat itu sedang sendirian. Lalu setelah tersengat listrik, barulah temannya menemukan korban sudah tergeletak,” ujarnya, Minggu (15/12).
Diduga korban bersama rekan-rekannya baru saja bermain di sekitar peti kemas. Korban ditemukan tidak sadarkan diri dan masih menggunakan seragam sekolah. “Pasti meninggal di tempat, kami belum tahu. Tapi pada saat dari CCTV, korban sudah tidak sadar di TKP. Teman-teman korban juga yang pertama kali melihat korban,” ucapnya.
Berdasarkan penyelidikan Unit Satreskrim Polres Tarakan bersama PLN Tarakan, arus listrik dari rumah ke peti kemas tidak ada masalah. Namun pihaknya masih menunggu pemeriksaan ahli terkait arus listrik dalam kontainer.
“Ahlinya ini juga bukan di Tarakan. Kalau reefer container ini memang ditaruh di sana, sesuai arahan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltara. Sekarang, arus listrik di dalam kontainer sudah dimatikan dan isi ikan sudah dipindahkan,” ungkapnya.
Polisi juga masih mendalami besaran arus listrik yang menyebabkan korban meninggal dunia. Hingga kini saksi yang sudah diperiksa polisi sebanyak 4 orang. Diantaranya dari pemilik ikan, pemilik peti kemas dan teknisi peti kemas.
“Sementara orangtua korban belum kami periksa. Kami juga masih dalami, apakah korban baru pulang sekolah dan sekolah dimana,” tegasnya. (kn-2)