TANJUNG SELOR – Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltara meluncurkan Calendar of Events (CoE) 2025 di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (18/12). Sebagai langkah strategis memperkenalkan potensi wisata dan budaya Kaltara kepada masyarakat luas.
Kepala Dispar Kaltara Njau Anau menjelaskan, peluncuran CoE 2025 di Jakarta merupakan upaya memperkenalkan Kaltara sebagai destinasi wisata yang kaya akan budaya dan keindahan alam.
“Kami berharap dengan acara ini, masyarakat lebih mengenal Kaltara. Yang pada akhirnya akan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke provinsi kami,” harap Njau Anau, Rabu (18/12).
Salah satu aspek yang menjadi sorotan utama dalam peluncuran ini, budaya Dayak, yang menjadi identitas khas Kaltara. Dalam acara tersebut, Kaltara menampilkan berbagai elemen budaya, seperti pertunjukan dan aktivitas yang menggambarkan kekayaan budaya Dayak.
Selain itu, Dispar Kaltara juga mengumumkan adanya penambahan event dalam Calendar of Events 2025. Jumlah acara yang masuk dalam kalender tahun depan bertambah menjadi 34 item, dari sebelumnya 30 event. Penambahan ini mencerminkan berkembangnya industri pariwisata di Kaltara. Dengan lebih banyak acara, diharapkan dapat menarik wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.
“Penambahan event ini merupakan hasil seleksi dari masing-masing kabupaten di Kaltara. Kami berharap lebih banyak event yang dapat digelar dan dapat menarik lebih banyak pengunjung,” ujarnya.
Namun, meski ada penambahan, tidak semua event yang diusulkan dapat dimasukkan dalam kalender event 2025. Dispar Kaltara juga mengirimkan delapan tokoh budaya Dayak untuk memperkenalkan lebih dalam kekayaan tradisi dan budaya lokal.
Di tempat yang sama, Kabid Pemasaran dan Ekonomi Kreatif Dispar Kaltara Ary Rifaldi Hamidan menambahkan, di antara penambahan event baru, terdapat sejumlah event menarik. Salah satunya Debaya North, sebuah acara yang menggabungkan berbagai elemen. Mulai dari musik hingga olahraga, termasuk boxing.
“Event ini diharapkan dapat menarik perhatian para penggemar musik dan olahraga. Serta menjadi daya tarik baru,” ungkapnya.
Selain itu, ada juga event yang kembali hadir setelah sempat absen. Seperti Pesta Pantai Mangkupadi di Desa Tanjung Karang. Event ini sempat diadakan pada tahun 2017 dan akan kembali diselenggarakan serta dimasukkan ke dalam kalender event 2025.
Ia menjelaskan, kriteria untuk memasukkan dalam Calendar of Events Kaltara cukup ketat. Event yang terpilih harus sudah dilaksanakan minimal dua kali secara mandiri dan konsisten.
“Dinas Pariwisata Kaltara juga lebih mengutamakan kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas, organisasi atau desa wisata. Karena mereka memiliki semangat yang tinggi dan ideologi yang kuat untuk melaksanakan acara, meskipun tanpa dana pemerintah,” jelasnya.
Tak hanya itu, beberapa desa wisata lainnya juga turut memperkenalkan event baru. Ini sebagai bagian dari upaya untuk mengangkat potensi sejarah dan budaya lokal sebagai daya tarik wisata. Dengan adanya penambahan event baru ini, Dispar berharap dapat lebih menarik perhatian wisatawan domestik dan internasional. Serta meningkatkan perekonomian daerah melalui sektor pariwisata.
“Melalui peluncuran Calendar of Events 2025, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran publik tentang potensi wisata yang dimilikinya. Sekaligus memperkenalkan budaya lokal yang kaya kepada masyarakat dalam maupun luar negeri,” tutupnya. (kn-2)
