Temukan Mamin Kedaluwarsa hingga TIE

LAKUKAN PENGAWASAN: Hasil pengecekan di sejumlah minimarket di Tanjung Selor, masih ditemukan mamin dalam kondisi rusak hingga tanpa izin edar.

TANJUNG SOLOR – Masyarakat agar lebih berhati-hati ketika membeli makanan dan minuman (mamin). Pasalnya mamin rusak, kedaluwarsa hingga tanpa izin edar (TIE) masih ditemukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Tarakan.

Hal itu disampaikan Pengawas Farmasi dan Makanan (PFM) Ahli Pertama BPOM Tarakan Rina Sabrina Mashel, bahwa beberapa produk rusak, kedaluwarsa dan hingga tanpa izin edar (TIE) masih ditemukan.

“Kami akan terus melakukan pengawasan secara terpadu bersama instansi terkait,” terangnya, belum lama ini.

Terhadap pelaku usaha akan diberikan pembinaan, berupa peringatan tertulis dan pemilik sarana telah menandatangani komitmen. Agar tidak menjual produk yang tidak layak konsumsi tersebut, seperti rusak, kedaluwarsa dan TIE.

“Karena makanan yang tidak layak konsumsi sudah tidak ada jaminan keamanan dan mutu dari produsen. Sehingga makanan itu dapat membahayakan kesehatan jika tetap dikonsumsi masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga  Desk Pilkada Kumpul Data dan Susun Laporan

Menurut dia, BPOM Tarakan lakukan pengawasan menggunakan teknik sampling berdasarkan analisis risiko. Termasuk melakukan intensifikasi pengawasan pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

“Kepada pelaku usaha untuk lebih teliti dalam menjual produk makanan dan minuman sesuai standar yang telah ditetapkan,” imbaunya.

Di tempat terpisah, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara Suriansyah memberikan perhatian khusus kepada beberapa sektor penting jelang Natal dan Tahun Baru 20245. Untuk memastikan kelancaran dan kesejahteraan masyarakat selama periode tersebut.

Beberapa catatan penting yang perlu diperhatikan instansi terkait, guna mengantisipasi berbagai tantangan. Terutama terkait dengan transportasi, kesehatan, ketahanan pangan, dan kebutuhan bahan pokok. Dia menegaskan, keselamatan penumpang dalam sektor transportasi, khususnya transportasi darat, sungai, dan laut. Meminta Dinas Perhubungan (Dishub) untuk menerapkan standar keamanan yang ketat. Serta selektif dalam pemberangkatan transportasi menjelang Nataru.

Baca Juga  Layanan Kemoterapi di RSUD dr H Jusuf SK Dikeluhkan

“Saya memberikan catatan agar Dinas Perhubungan, benar-benar menjaga keselamatan penumpang. Pastikan lebih ketat dan selektif dalam pemberangkatan transportasi kita,” pintanya, Kamis (19/12).

Di bidang kesehatan, Suriansyah mengajak Dinas Kesehatan provinsi maupun kabupaten/kota untuk bekerjasama dengan berbagai pihak. Seperti Palang Merah Indonesia (PMI), Palang Merah Remaja (PMR), Pramuka, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

“Kita harus memastikan kesiapsiagaan tenaga medis dan fasilitas kesehatan. Dalam mengantisipasi kemungkinan lonjakan kasus atau situasi darurat lainnya yang dapat terjadi selama Nataru,” tegasnya.

Suriansyah juga mengingatkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) untuk membangun komunikasi yang efektif dengan kabupaten/kota. Guna mengantisipasi potensi kelangkaan bahan pangan akibat kondisi cuaca ekstrem. BMKG telah memberikan peringatan mengenai potensi longsor dan banjir di beberapa wilayah Kaltara, yang dapat berdampak pada sektor pertanian.

Baca Juga  Kendaraan Bisa Melintasi Jembatan, Tak Boleh Melebihi Kapasitas 8 Ton

Menurut Suriansyah, pentingnya pelaksanaan pasar murah menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2025. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disperindagkop) provinsi serta kabupaten/kota diminta untuk memastikan komoditas yang dijual di pasar murah sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Jangan sampai yang dibutuhkan masyarakat adalah gula, tapi yang tersedia beras. Identifikasi dengan tepat apa yang dibutuhkan oleh masyarakat,” pesannya.

Pasar murah merupakan solusi yang tepat untuk mencukupi kebutuhan bahan pokok. Terutama dalam menghadapi inflasi. Terakhir, Suriansyah menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi antar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kabupaten/kota.

Suriansyah berharap, hasil dari rakor ini dapat menjadi acuan bagi setiap perwakilan kabupaten/kota. Untuk melaporkan kepada pimpinan daerah dan memastikan seluruh perangkat daerah siap menghadapi tantangan yang mungkin terjadi menjelang Nataru. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini