Atensi Cuaca Buruk Sebelum Berlayar

ATENSI CUACA BURUK: Aktivitas penumpang di Pelabuhan Malundung Tarakan yang akan lakukan keberangkatan menggunakan kapal Pelni.

TARAKAN – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tarakan mengantisipasi adanya cuaca ekstrem di perairan selama momen Natal dan Tahun Baru 2025. Khususnya bagi kapal yang melakukan keberangkatan melalui Pelabuhan Malundung.

Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut (Lala) KSOP Tarakan, Capt Umar Rahman mengatakan, telah mendapatkan peringatan dari BMKG mengenai cuaca ekstrem yang mungkin terjadi di akhir tahun 2024. Terlebih di Kota Tarakan prediksi cuacanya tidak menentu dan terkadang diguyur hujan deras.

Sehingga, sebelum adanya kapal yang berangkat, pihaknya selalu memperhatikan informasi cuaca dari BMKG. Ketika kapal sudah memenuhi syarat laik kapal, maka pihaknya akan menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB). “Kita berikan surat izin berlayar, kalau memang cuacanya itu memungkinkan untuk berlayarnya kapal,” lanjutnya, Sabtu (21/12) lalu.

Selain itu, KSOP Tarakan juga memberikan atensi terhadap dugaan hadirnya calo tiket kapal di Pelabuhan Malundung. Diketahui, beberapa tahun terakhir, masyarakat kerap kali mengeluhkan ulah calo yang merugikan masyarakat. Namun, Umar memastikan dalam momen liburan kali ini, tak ada lagi oknum calo yang meresahkan masyarakat.

Baca Juga  Bacalon Gubernur Fokus Penjaringan Parpol

“Karena dari tiketnya di Pelni itu sudah sistem online, begitu juga dengan kapal perintis. Ada barcodenya. Petugas juga nanti akan melakukan pemeriksaan terhadap tiket penumpang sebelum berangkat. Itu juga akan dilakukan di atas kapal. Kalau tidak ada tiket ya diturunkan saja,” tegasnya.

Selama proses embarkasi dan debarkasi, pihaknya akan melakukan pengaturan arus kendaraan di sekitar Pelabuhan Malundung. KSOP Tarakan telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk melakukan pengaturan jalan setiap kali ada jadwal kedatangan kapal.

“Ada putaran kan disitu, jadi nanti akan di atur pada tanggal 23, 27 Desember dan 3 Januari 2025,” sebutnya.

Lebih lanjut Umar menyebut, sebanyak lima armada yang digunakan untuk angkutan selama momen Natal dan Tahun Baru ini juga telah dilakukan ramp check. Pemeriksaan berupa alat keselamatan dan keamanan penumpang dilakukan di pelabuhan asal dari armada tersebut.

“Khusus untuk di kapal Pelni itu sudah ramp check sebelum masuk angkutan Natal dan Tahun Baru. Itu dilakukan sebelum masuk ke Tarakan, di ramp check di pelabuhan sebelumnya,” ungkapnya.

Baca Juga  Awasi Pemutakhiran Data Pemilih

Di lain pihak, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan sosialisasi pantauan laporan dan perkiraan cuaca secara langsung. Dengan tujuan membantu masyarakat mengetahui perkembangan cuaca.

Kepala BMKG Tarakan Sulam Khilmi mengakui, tidak lagi memberikan laporan perkembangan melalui bentuk laporan dokumentasi kepada masyarakat. Selanjutnya masyarakat bisa langsung mengakses info prakiraan cuaca hingga ke skala kelurahan.

“Jadi kami tidak lagi mengumumkan prakiraan cuaca melalui PDF atau foto. Tapi melalui website kami nowcasting.bmkg.go.id di situ ada live keterangan cuaca terkini,” ujarnya, Jumat (20/12) lalu.

Bahkan info perkiraan cuaca bisa dipantau detik itu juga. Ia menegaskan, sebenarnya website tersebut sudah mulai diuji coba pada Juli 2024 lalu dan mulai diterapkan secara resmi pada September lalu. Namun karena terkendala berbagai faktor, pihaknya baru dapat melakukan sosialisasi.

Banyaknya berbagai aplikasi cuaca yang ada, aplikasi tersebut tetap merujuk pada pantauan BMKG. Hanya saja sistem pengolahan datanya dilakukan dengan versi berbeda. Namun demikian, perbedaan metode tidak serta merta membuat laporan berbeda.

“Sebenarnya platform ini sudah mulai coba di bulan Juli lalu. Kemudian September sudah kami perkenalkan tapi belum sempat mensosialisasikanya secara luas. Sehingga kami berharap peran serta media dapat membantu BMKG untuk mengedukasi masyarakat, untuk dapat mengupdate cuaca terkini secara mudah,” jelasnya.

Baca Juga  Area Pencarian Tiga Korban Diperluas

Meski begitu, pihaknya tetap menyiarkan laporan cuaca setiap harinya melalui jaringan radio. Karena masih ada beberapa warga yang bermukim di pertambakan membutuhkan informasi cuaca.

“Selain itu kami juga memaparkan kepada stakeholder yang bertugas di bandara. Untuk melaksanakan paper tes terhadap dampak bencana alam misalnya gunung meletus bukan hanya kewajiban BMKG. Tapi kewajiban seluruh petugas untuk memastikan ada tidaknya abu vulkanik di area bandara,” ucapnya.

Perlu diketahui paper tes atau alat uji udara terhadap debu abu vulkanik dengan menggunakan metode kertas. Untuk memastikan jika wilayah kita masih aman dan tidak terpapar abu vulkanik hasil letusan di daerah lain kalau adanya gunung meletus. Sebab dampak abu vulkanik dari gunung meletus bukan pada wilayah yang memiliki gunung berapi saja. Tapi juga bisa berdampak pada wilayah yang jauh dari lokasi gunung berapi. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini