Sosialisasi Program MBG Dikhawatirkan Tak Maksimal

TAHAP UJI COBA: Pemprov Kaltara saat lakukan uji coba Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Malinau, beberapa waktu lalu.

TARAKAN – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) jadi perhatian Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Kaltara. Sebab ORI turut mendapatkan mandat dalam mengawal penanganan stunting nasional.

“Saat ini kami belum mendapatkan info terbaru soal juknis program makanan bergizi. Seharusnya, saat ini juknis sudah dirilis untuk persiapan pelaksana di daerah memaksimalkan persiapan. Juknis menjadi bagian terpenting karena sosialisasi baru bisa dilakukan setelah adanya juknis,” ujar Kepala ORI Perwakilan Kaltara, Maria Ulfah, belum lama ini.

Baca Juga  Ambang Batas Dukungan Parpol 38.826 Suara

Meski sudah dilakukan sosialisasi sebelum adanya juknis, dikhawatirkan penyampaian kepada masyarakat tidak maksimal. Sebab saat ibi belum diketahui secara detail mekanisme pelaksanaan program MBG.

Pihaknya mendesak perhatian besar dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kaltara yang memberikan masukan pada program MBG. Menurutnya sebagai organisasi profesi yang fokus pada persoalan-persoalan kesehatan anak, selayaknya IDAI dapat dilibatkan guna memberikan kontribusi dalam memaksimalkan MBG secara nasional.

“Saya kira IDAI memiliki peran vital dalam penanganan yang berkaitan dengan anak. Tentunya penanganan stunting tidak hanya serta-merta berbicara asupan makanan saja. Tapi ada banyak hal yang berhubungan dengan kesehatan anak, salah satunya kesehatan mental dan perilaku. Jadi, IDAI bisa memegang peranan itu untuk memberikan dedikasinya dalam pendampingan,” tuturnya.

Baca Juga  Tersangka Sengaja Membakar Rumah, karena Tersulut Api Cemburu

Sementara itu, Ketua IDAI Kaltara dr Franky Sientoro mengatakan, jika pihaknya memberikan perhatian lebih pada program MBG lantaran MBG merupakan langkah nyata pemerintah dan membangun regenerasi di masa depan. Sehingga pihaknya siap terlibat dalam memberikan sumbangsih ide dan pikiran bahkan secara sukarela.

“Kami mengapresiasi program ini untuk upaya nyata pemerintah memperbaiki generasi kita. Kalau kita bicara generasi emas ini semua tidak akan terwujud kalau kita tidak melakukan gebrakan besar terlepas dari pro dan kontra secara politik. Bagi kami membangun generasi adalah panggilan jiwa. Kami rasa kalau kami dibutuhkan oleh negara kami siap, mengabdi tanpa pamrih,” tuturnya. (kn-2)

Baca Juga  Penataan Tepi Sungai Kayan Jadi Polemik 
Bagikan:

Berita Terkini