Penambahan Rute Kapal Tak Bisa Terpenuhi

DENGAR PENDAPAT: Anggota Komisi III DPRD Tarakan datangi kantor Cabang PT Pelni Tarakan, Senin (13/1).

TARAKAN – Anggota DPRD Tarakan mendesak Cabang PT Pelni Tarakan untuk penambahan rute tujuan kapal jelang Idulfitri Maret mendatang. Rute tujuan yang kerap kali dibutuhkan masyarakat yakni Tarakan-Makassar dan Tarakan-Surabaya.

“Nanti diusulkan ke Kementerian Perhubungan. Sebenarnya dari Gubernur Kaltara sudah menyampaikan. Kami akan siap mengawal hingga ke pusat,” ujar Wakil Ketua Komisi III DPRD Tarakan Dapot Sinaga, Senin (13/1).

Tak hanya penambahan rute, pihaknya juga menginginkan agar para penumpang merasa aman dan nyaman saat berada di atas kapal. Sebab banyak warga yang mengeluhkan masih ada oknum calo yang menjual tiket kapal hingga menjual seat penumpang.

Baca Juga  Kerugian Negara Akibat Barang Ilegal, 5 Tahun Alami Penurunan

“Terus saat Lebaran itu sudah membeli tiketnya. Karena kurang armadanya,” tuturnya.

Kepala Cabang PT Pelni Tarakan Anwar Sahibe mengatakan, wacana penambahan rute baru telah lama dibahas. Namun saat ini pihaknya belum bisa menyanggupi penambahan rute. Sebab armada milik PT Pelni yang saat ini sebanyak 25 kapal, harus melayani 72 pelabuhan se-Indonesia.

“Dari 72 pelabuhan, sepanjang tahun membutuhkan 50 persen dispensasi. Artinya kapasitas yang ada sekarang, membutuhkan 50 persen tambahan. Itu juga sudah mempertimbangkan masalah keselamatan dan kenyamanan. Jadi kalau mau mengakomodir kebutuhan 72 pelabuhan saja dan dengan 50 persen dispensasi, masih membutuhkan 37 kapal tambahan untuk memenuhi 72 pelabuhan tadi,” urainya.

Baca Juga  Tarif Masuk Pelabuhan Tengkayu I Naik

Sehingga pihaknya hanya bisa berusaha menambah kapasitas atau dispensasi penumpang dari kapal yang sudah ada. Penambahan kapal sepenuhnya bisa dilakukan oleh pemerintah.

Disinggung terkait perubahan rute dengan menggunakan kapal lama, Anwar mengaku harus ada kajian terlebih dahulu. Sebab pihaknya menghindari keberangkatan beberapa kapal dengan tujuan yang sama.

“Jangan sampai terjadi konvoi dan bersamaan waktunya. Belum lagi kapal swasta yang berlayar, itu juga jadi pertimbangan. Kapal kita ini sudah dijadwalkan, mulai dari berangkat sampai kembali ke homebase, selama 14 hari. Kita tidak bisa keluar dari situ. Jika keluar dari situ, terjadi antrean di pelabuhan lain,” ungkapnya.

Baca Juga  Perbaikan Bahu Jalan Dianggarkan Rp 500 Juta

Pihaknya juga mengupayakan perubahan frekuensi pelayaran. Namun nantinya ada beberapa pelabuhan yang tidak disinggahi. Anwar juga menegaskan, selalu berupaya menjaga keamanan dan kenyamanan penumpang. Salah satunya membeli tiket di loket PT Pelni dan secara online.

“Yang jadi korban, ketika penumpang langsung ke pelabuhan dan tidak punya tiket. Tiket penumpang juga bisa beli online kok dan masyarakat bisa akses. Cuma memang belum semua masyarakat teredukasi. Tapi kami upayakan sosialisasi pada penumpang,” tuturnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini