Upayakan Produk UMKM Bisa Diekspor

PRODUK UMKM: Bea Cukai Tarakan tengah mengupayakan produk dari UMKM di Kaltara dapat diekspor.

TARAKAN – Bea Cukai Tarakan mencatat, ada 3 komoditas ekspor terbesar di Kalimantan Utara (Kaltara). Di antaranya produk perikanan, kehutanan dan batu bara atau minerba.

Namun, ada juga komoditas Crude Palm Oil (CPO) dari wilayah luar Tarakan yang diekspor ke luar negeri. Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Tarakan Andy Irwanto mengatakan, untuk komoditas batu bara dilakukan melalui Kabupaten Berau. Biasanya, batu bara Kaltara dibutuhkan oleh negara Malaysia.

“Kalau produk perikanan itu seperti ikan, kepiting, udang. Sedangkan untuk produk kehutanan berupa kayu olahan,” ujarnya, Selasa (21/1) lalu.

Baca Juga  Jalan Agathis Dialihkan ke Provinsi

Produk langganan ekspor ini, masuk ke pendapat bea keluar di Bea Cukai Tarakan. Seperti kayu olahan dan CPO. Sementara untuk bea keluar batu bara sudah tidak kenakan lagi. “Kalau perikanan tidak ada (bea keluar), tapi harus ada izin dari karantina. Produk perikanan ini harus mencantumkan izin dari karantina,” tuturnya.

Menurutnya, produk perikanan masih menjadi primadona ekspor untuk wilayah Kaltara. Selanjutnya, ada komoditas kayu olahan di dua pabrik pengolahan kayu yakni PT Intraca dan PT Idec AWI. Bea Cukai Tarakan tengah mengupayakan produk dari UMKM di Kaltara agar dapat di ekspor.

Baca Juga  3 Hari Rekapitulasi Hasil PSU

Diakui Andy, pada 2024 pihaknya telah melakukan asistensi terhadap beberapa UMKM yang diproyeksikan ekspor hasil produknya. Seperti sambal Dayak dan lainnya. Produk UMKM banyak, misalnya punya buyer di luar negeri. “Kita kerja sama dengan Dinas Perdagangan Kaltara. Kita sudah pernah produk UMKM ekspor, seperti kripik dan sambal. Sejauh ini baru ke Malaysia,” ungkapnya.

Baca Juga  Mekanisme Paslon Sebelum Kampanye, Wajib Serahkan 3 Laporan

Sejauh ini produk UMKM Kaltara telah banyak yang diekspor. Namun tak melalui pencatatan di Bea Cukai Tarakan. Biasanya, para pelaku UMKM membawa produknya ke luar negeri untuk menjajakan secara langsung. “Jadi dibawa ke sana itu sudah ekspor, tapi tidak tercatat di Bea Cukai. Kalau mereka melapor ada buyer kita pasti asistensi,” tutupnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini