TARAKAN – Awal tahun 2025, Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Tarakan telah mengamankan sebanyak 20 pelaku penyalahgunaan narkotika. Semua pelaku diamankan di wilayah Timbunan, Kelurahan Selumit Pantai, Tarakan Tengah.
Kepala BNNK Tarakan Evon Meternik menjelaskan, lakukan intensitas patroli sejak mengamankan belasan penyalahguna pada pekan lalu. Sebanyak 6 penyalahguna juga baru diringkus petugas di lokasi yang sama, pada Senin (20/1).
“Para penyalahguna ini kalau dilihat dari trennya tinggi di Tarakan. Karena begitu menginginkan narkotika jadi tetap dicari bagaimanapun caranya. Walaupun lubang-lubang disana kan sudah kita tutup,” jelasnya, Rabu (22/1).
Evon mengungkapkan, meski lubang-lubang transaksi sabu telah dibongkar petugas. Diduga pengedar masih menjajakan sabunya dengan cara sembunyi-sembunyi. Pada tahun ini, pihaknya juga menargetkan ke lokasi yang belum sempat dijangkau.
Namun, petugas masih mendapati ada satu lubang yang baru beroperasi kembali. Diduga, lokasinya terdapat di dekat masjid yang ada di Kelurahan Selumit Pantai. Modus yang dilakukan untuk transaksi juga sama. Yakni pengedar berada di bawah kolong tersebut.
“Lubang yang selama ini memang sudah ada, tapi kan sudah tidak aktif. Karena kita tutup. Lalu lubang lama muncul lagi, jadi peluang untuk pengedar baru. Sedangkan pengedar lama sudah kita tangkap,” tuturnya.
BNNK Tarakan juga menargetkan adanya tindakan tegas untuk memburu para pengedar baru, yang nekat berjualan sabu di Timbunan. Pihaknya melakukan penyelidikan untuk mengungkap bandar barang haram tersebut. Pada awal tahun ini, Evon mengakui masih nihil menemukan pengedar.
Lantaran saat melakukan pengepungan, diduga pengedar sudah melarikan diri melalui bawah kolong. “Setelah kita kepung, dibawah tidak ada pengedar. Kita jaga sampai pukul 02.00 Wita. Tapi pembeli ini yang tidak tahu pengedarnya sudah tidak ada dan tidak tahu petugas ada disitu. Pembeli ini yang kita amankan. Pengedar bukan warga sekitar, rata-rata yang kita amankan orang-orang yang mau menjadi pengedar di wilayah tersebut. Tapi ada juga warga sekitar,” bebernya.
Saat ini, puluhan penyalahguna yang terjaring patroli petugas telah dilakukan asesmen untuk menjalani rehabilitasi rawat jalan di BNNK. Dari puluhan penyalahguna itu, didapati tak semua warga Tarakan. Ada juga masyarakat yang berasal dari Pulau Jawa. (kn-2)