Kecelakaan Speedboat di Sungai Ular, Sementara Empat Meninggal

TARAKAN – Empat orang ditemukan meninggal dunia akibat insiden kecelakaan speedboat Cinta Putri 3 di perairan Sungai Ular, Kabupaten Nunukan, sekitar pukul 12.30 Wita, Rabu (29/1) lalu.

Tim SAR yang mendapat informasi pukul 15.10 Wita, langsung melakukan pencarian dengan jarak tempuh 1 jam 30 menit dari Pos SAR Nunukan menuju LKP atau sejauh 12,61 NM. “Kami awalnya terima informasi dari petugas Dishub. Ada speedboat terbalik dengan rute dari Tanjung Batu menuju Sebakis. Tapi di Perairan Sungai Ular Kabupaten Nunukan, kapal dihantam gelombang saat dalam perjalanan. Sehingga mengakibatkan kapal tenggelam dan saat ini dikonfirmasi 8 orang selamat, 4 orang meninggal dunia dan 4 orang dalam pencarian,” terang Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan, Syahril, Kamis (31/1).

Sementara data korban masih dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan. Tim juga dilengkapi alat aquaeye dan peralatan medis. “Di LKP kecepatan angin capai 3 sampai 15 knot per jam dan tinggi gelombang 0,1 sampai 1,25 meter,” ujarnya.

Baca Juga  Alokasi Anggaran SOA Tetap Rp 15 Miliar

Saat ini, proses pencarian terhadap korban yang dinyatakan hilang masih dilakukan.

Memasuki hari kedua pencarian korban, Tim SAR gabungan Satbrimob Polda Kaltara, TNI Polres Nunukan, Basarnas dan unsur masyarakat dikerahkan. Dengan menggunakan speedboat untuk menyisir tempat kejadian di sekitaran Perairan Sungai Ular Kabupaten Nunukan.

Berdasarkan informasi dari nelayan, pukul 10.00 Wita tim bergerak menuju titik penemuan yang diduga korban laka air. Upaya koordinasi dengan unsur terkait masih dilaksanakan dan personel SAR masih terus disiagakan. Kegiatan pencarian ini akan terus dilaksanakan sampai ditemukannya beberapa korban lainnya.

Tim SAR gabungan memiliki waktu tiga hari ke depan untuk proses pencarian para korban yang belum ditemukan. Dikonfirmasi terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara Andi Nasuha mengakui, masih berkoordinasi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai insiden ini.

Baca Juga  Hasil Koreksi Caleg EH Ditolak Bawaslu RI

Apalagi yang lebih mengetahui insiden serta detail dari kejadian tersebut Basarnas atau Dishub Nunukan. Karena hal ini berada di luar kewenangan provinsi. “Kami tetap memantau kejadian ini,” kata dia, Kamis (30/1).

Dari laporan yang diterima, speedboat tersebut berangkat dari Dermaga Aji Putri, Nunukan. Namun, tujuan akhir dari perjalanan tersebut belum dapat dipastikan. Tim pencari saat ini masih melakukan upaya untuk menemukan penumpang yang hilang atau tenggelam akibat kecelakaan ini.

“Di lapangan masih dalam proses pencarian terhadap beberapa penumpang yang hilang. Kami masih melakukan konfirmasi ke petugas di sana, untuk memastikan detail kejadian,” jelasnya.

Baca Juga  Warga Binaan Disiapkan Wartelsuspas

Ia menambahkan, pihaknya belum dapat memberikan komentar lebih lanjut hingga menerima laporan resmi. Meski begitu, mengenai kecelakaan ini berdasarkan hasil berkoordinasi sementara dengan petugas di Nunukan. Bahwa speedboat yang mengalami kecelakaan bukan speedboat reguler.

“Kami pastikan itu bukan speedboat reguler. Sepertinya itu speedboat dengan mesin 200 PK,” tegasnya.
Hingga saat ini, Tim Basarnas dan petugas terkait sedang melakukan pencarian korban yang masih hilang. Ia masih menunggu laporan lebih lanjut sebelum mengambil langkah-langkah selanjutnya dalam penyelidikan.

Ini menjadi perhatian serius bagi semua pihak, mengingat pentingnya keselamatan transportasi laut dan sungai. Kejadian ini menggarisbawahi perlunya peningkatan pengawasan dan regulasi untuk mencegah insiden serupa. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini