TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) tengah mempersiapkan program beasiswa untuk tahun 2025. Beasiswa yang sudah dilaksanakan dari tahun ke tahun ini, diharapkan bisa tepat sasaran.
Saat ini proses masih dalam tahap persiapan pengadaan barang dan jasa. “Seluruhnya masih persiapan. Dalam waktu dekat, kami akan mengadakan rapat dengan berbagai OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait, untuk membahas tata cara pelaksanaan program beasiswa ini,” kata Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setprov Kaltara, Muh Rosyid, Minggu (9/2).
Ia menjelaskan, data penerima beasiswa akan diperbaharui. Pihaknya akan melihat dari hasil rapat untuk menentukan, apakah ada penambahan kuota penerima atau tidak. Anggaran untuk program beasiswa tahun ini masih sama dengan tahun sebelumnya. Namun dia menyampaikan informasi ada upaya untuk menambah anggaran tersebut.
“Anggaran sampai saat ini masih sama seperti tahun lalu. Tapi informasi yang saya terima, diusahakan untuk ditambah,” jelasnya.
Meski demikian, ia belum bisa memastikan berapa jumlah penambahan anggaran tersebut. Targetnya, seluruh proses seleksi dan penetapan penerima beasiswa akan selesai pada September mendatang. Evaluasi terhadap pelaksanaan program beasiswa tahun sebelumnya menjadi dasar untuk peningkatan di tahun ini. Rosyid menekankan bahwa prioritas penerima beasiswa merupakan siswa SLTA dan mahasiswa.
“Karena kepentingan kita ada di adik-adik mahasiswa dan SMA. Kalau yang SMP, SD itu kan kewenangan kabupaten/kota,” terangnya.
Salah satu kendala yang dihadapi pada tahun lalu, adanya nomor rekening penerima beasiswa yang tidak aktif. Sehingga dana harus dikembalikan ke kas daerah. “Sudah kita hubungi berkali-kali, tetap tidak berubah untuk aktivasinya. Akhirnya mau tidak mau harus kembali ke kas daerah,” ungkapnya.
Untuk mengatasi masalah ini, dia menegaskan akan lebih menekankan pentingnya penggunaan nomor rekening bank yang aktif bagi calon penerima beasiswa. Minimal, antara bulan Agustus, September, Oktober itu bisa aktivasi setiap bulan. Selain itu, ia memastikan tidak ada kasus mahasiswa yang tidak aktif berkuliah namun tetap menerima beasiswa.
“Kita sudah konfirmasi ke universitas yang bersangkutan. Kita minta data valid dari universitas bahwa ini yang aktif dan tidak,” tutupnya. (kn-2)