TANJUNG SELOR – Perairan Kalimantan Utara (Kaltara) dalam dua pekan ini diselimuti duka. Pasalnya, berselang sepekan dari kecelakaan laut yang terjadi di perairan Sungai Ular, Kabupaten Nunukan, sekitar pukul 12.30 Wita, Rabu (29/1) pekan lalu.
Kecelakaan laut kembali terjadi di Perairan Sungai Temangga SP 6 Desa Tanjung Buka, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan, sekitar pukul 13.15 Wita, Senin (10/2). Speedboat Iqzza Ekspress diduga menghantam kayu dan gelombang dalam perjalanan dari Pulau Tias menuju Tanjung Selor.
Akibat hantaman tersebut, mengakibatkan speedboat oleng ke kiri, langsung terbalik dan tenggelam. Berdasarkan informasi yang dihimpun, speedboat tersebut menabrak kayu saat melintasi tikungan sungai. Ditambah kondisi gelombang yang tinggi, menyebabkan speedboat kehilangan kendali dan akhirnya terbalik.
Kecelakaan terjadi, dimana para penumpang tersebut kembali dari acara pernikahan dengan menggunakan 2 speedboat, yakni SB Ikbal dan Iqzza Express. Para penumpang rata-rata berdomisili di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Setelah kejadian, para penumpang dievakuasi ke pelabuhan secara bertahap menggunakan speedboat dari lokasi kejadian. Terdapat 62 penumpang yang diangkut dalam dua speedboat tersebut.
Dari jumlah penumpang, 4 orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara tiga penumpang lainnya diduga hilang dan masih dalam pencarian. Empat penumpang yang meninggal dunia yakni Hj Andi Tinja, Memei M, Pettaminong dan Aand Herawati. Sedangkan tiga penumpang yang masih hilang dan dilakukan pencarian, yakni Alfariski Azka (7), Dafid (5) dan Andi Badina.
Sebagian penumpang yang selamat langsung dibawa ke Kantor Dinas Sosial Bulungan untuk mendapatkan penampungan sementara. Penumpang yang mengalami syok, dilarikan ke RSD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor untuk mendapatkan penanganan medis.
Saharuddin, seorang warga Berau yang menjadi korban selamat menceritakan detik-detik mencekam saat kejadian. “Menabrak kayu saat ditikungan. Langsung terbalik. Kalau jumlah di dalam speedboat itu ada puluhan orang. Dan memang saat itu gelombang,” ucapnya.
Dia mengakui, saat kejadian duduk di kursi belakang. “Saya kebetulan paling belakang duduknya. Ketika terbalik, saya langsung berusaha selamatkan diri. Tadi bersama cucu saya,” ujarnya.
Penumpang lainnya, Andi Rosmini pun menceritakan pengalaman serupa. Ia bahkan mengaku kehilangan anggota keluarganya dalam kejadian tersebut. “Saya belum tahu kabar keluarga saya yang lain. Ipar saya informasinya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” tuturnya.
Sementara itu, Humas RSD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor Heriadi Suranta mengatakan, merawat 25 pasien yang menjadi korban kecelakaan. Selain itu, ia juga menyebutkan terdapat 4 korban meninggal dunia yang saat ini berada di kamar jenazah.
“Pihak rumah sakit memberikan perawatan medis intensif kepada seluruh korban yang dirawat,” singkatnya.
Di lain pihak, Kepala Dinas Sosial Bulungan Mahmuddin, menyatakan, menampung sementara puluhan korban di Kantor Dinas Sosial. “Data itu baru data sementara. Korban yang terdata di Dinas Sosial ada 25 orang. Bisa bertambah, kita masih melakukan pendataan sampai saat ini,” ujarnya.
Bahkan, pihak berwenang masih terus melakukan pendataan dan penanganan terhadap para korban. Proses evakuasi dan identifikasi korban masih berlangsung. Belum diketahui secara pasti penyebab utama kecelakaan ini, namun pihak terkait tengah melakukan investigasi. (kn-2)