TARAKAN – Cuaca ekstrem yang terjadi belakangan hari ini, berimbas dengan naik harga sayur mayur di Kota Tarakan. Hal tersebut dikuatirkan akan menjadi faktor angka inflasi.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara Hasiando Ginsar Manik mengatakan, untuk sektor pertanian saat ini harusnya sudah ada yang menciptakan sistem pertanian yang tidak bergantung pada cuaca.
“BI Kaltara bersama Pemprov Kaltara saat ini tengah berupaya membangun pertanian modern yang lebih tahan terhadap perubahan iklim,” katanya, Jumat (14/2).
Namun mengarah ke membangun pertanian yang modern, lanjut Hasiando, diperlukan proses dan investasi. Meski demikian, menciptakan produksi pertanian yang modern harus tetap dilakukan kedepannya. “Ini sangat penting untuk ketahanan pangan daerah,” ujarnya.
Tidak hanya mendorong produksi pertanian secara modern. Pihaknya berharap ada langkah jangka pendek yang bisa dilakukan, untuk mengantisipasi naiknya komoditas sayuran akibat faktor cuaca. Salah satunya dengan mendatangkan pasokan sayur dari daerah yang produksinya berlimpah.
“Langkah ini bisa diambil agar dapat menekan kenaikan harga menjelang Bulan Ramadan dan Idulfitri. Karena momen tersebut pasti permintaan sayur meningkat,” ungkapnya.
Terkait dengan potensi pertanian di Kaltara yang memiliki peluang cukup besar, diharapkan Hasiando bisa meningkatkan ketahanan pangan. Kedepannya Kaltara tidak harus bergantung pada pasokan dari luar. Selama ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), guna mendorong penggunaan teknologi pertanian modern.
Sekarang sudah ada beberapa metode pertanian modern seperti green house dan aplikasi digital yang membantu petani dalam produksi. Pihaknya juga saat ini sedang melakukan pembinaan terhadap beberapa kelompok tani sebagai proyek percontohan. Ia mengharapkan, kedepannya pertanian Kaltara bisa bertransformasi dari tradisional ke modern, sehingga produksi lokal lebih stabil.
“Kalau langkah cepat saat ini yang bisa dilakukan, menjalin kerja sama dengan daerah penghasil sayur lainnya. Kami terus berupaya agar inflasi terkendali, terutama dari sektor pangan,” pungkasnya. (kn-2)