TANJUNG SELOR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltara (Kaltara) menggelar Rapat Dengar Pendapat (Rdp) bersama Pemprov Kaltara, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan, serta stakeholder terkait, Senin (17/2), membahas secara komprehensif. Perihal kecelakaan speedboat yang terjadi beberapa waktu lalu.
RDP tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Pemkab Bulungan, termasuk Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bulungan beserta jajarannya. Serta perwakilan dari Pemprov Kaltara, termasuk Kepala Dishub Kaltara beserta jajaran.
Selain itu, hadir pula perwakilan dari Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Tanjung Selor, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Tarakan, dan stakeholder terkait lainnya. Anggota Komisi III DPRD Kaltara Moh Nafis menjelaskan, RDP ini bertujuan untuk mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
“Kita membahas masalah kecelakaan speedboat yang terjadi beberapa waktu lalu dan menimbulkan korban jiwa,” ungkapnya.
RDP dilakukan guna mencari solusi, bagaimana agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Salah satu isu yang menjadi sorotan dalam RDP tersebut, keberadaan speedboat tidak resmi yang beroperasi di luar jalur yang telah ditetapkan. Ia menyoroti, kejadian kecelakaan speedboat terjadi di luar jalur resmi.
DPRD Kaltara berupaya agar speedboat tak resmi dapat ditertibkan dan diawasi dengan lebih baik. “Memang untuk mengantisipasi, kita upayakan bagaimana supaya yang speedboat non reguler bisa ditertibkan,” terangnya.
Moh Nafis menekankan, perlunya pengawasan yang ketat dari KSOP dan pihak terkait lainnya. Terutama pada saat-saat ramai atau musim perayaan. “Ya pasti kan nanti dari KSOP sampai semua harus ada antisipasi. Supaya ada pengawasan, ketika ramai-ramai hal seperti ini tidak terulang lagi,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bulungan Yunus Luat mengatakan, hasil RDP ini akan segera ditindaklanjuti. “Evaluasi terus dilakukan guna peningkatan keselamatan angkutan sungai,” singkatnya.
Senada dengan Yunus, Plt Kepala Dishub Kaltara Andi Nasuha menekankan, pentingnya mematuhi aturan yang ada. Ia juga menegaskan, kelayakan speedboat dan sertifikasi motoris harus menjadi perhatian utama.
“Kita harus bisa antisipasi. Yang pasti kita antisipasi jangan sampai terulang lagi kecelakaan speedboat,” tegasnya. (kn-2)