Petugas Terkendala Keramaian Warga yang Nonton Kebakaran

KEBAKARAN: Tim gabungan saat memadamkan api di Jalan Panglima Batur, Kelurahan Pamusian, Tarakan Tengah, Senin (17/2).

TARAKAN – Tempat pertokoan dan warung makan di Jalan Panglima Batur, Kelurahan Pamusian, Tarakan Tengah terbakar, sekitar pukul 07.00 Wita, Senin (17/2).

Petugas pemadam kebakaran yang mendapat informasi kebakaran, langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) tepat pukul 07.15 Wita. Regu piket bergerak ke lokasi kejadian untuk melakukan penilaian awal, kondisi kebakaran dan mempersiapkan peralatan pemadam kebakaran sesuai kebutuhan operasional. Pemadaman dilakukan dengan prosedur yang mencakup pendinginan dan pemeriksaan titik api.

Tugas ini dilaksanakan berdasarkan SOP pemadam kebakaran dan penyelamatan yang berlaku. “Pukul 07.18 Wita kami langsung action untuk memadamkan api. Tepat pukul 09.20 Wita kami selesai memadamkan api termasuk melakukan pendinginan. Kurang lebih dua jam baru api berhasil dipadamkan,” ujar Kepala Satpol PP dan PMK Tarakan, Sofyan.

Baca Juga  Antisipasi Skenario Terburuk saat Pilkada

Ia menyebut, ada 1 unit kopel terdiri dari beberapa bangunan tempat usaha yang turut terbakar. Ada juga 1 unit rumah tempat tinggal milik warga. Bahkan 1 petugas Satpol PP dan PMK Tarakan mengalami luka ringan, saat membantu mengurai sisa kebakaran.

Selama proses pemadaman, petugas mengerahkan 5 unit fire truck dan 6 unit supply truck. Tak hanya itu dibantu juga unit pemadaman dari PT Pertamina Field Tarakan, Perumda Air Minum Tirta Alam Tarakan, PLN ULP Tarakan, BPBD Tarakan, PMI Tarakan serta bantuan dari Lantamal XIII Tarakan.

“Dari rumah kopel itu ada beberapa usaha yang terbakar. Termasuk toko komputer, warung makan, salon sama kafe,” tegasnya.

Sofyan mengakui, salah satu tantangan terbesar dalam menangani kebakaran adalah lambatnya informasi yang diterima dari masyarakat, yang kerap membuat penanganan awal menjadi terkendala. Selain itu, situasi di lokasi kejadian sering kali diperparah dengan keramaian warga yang datang untuk menyaksikan kebakaran dan akhirnya mengganggu kecepatan. Termasuk kelancaran kinerja petugas di lapangan.

Baca Juga  Tren Anak Sekolah Jual Sabu Mengkhawatirkan

Semakin parah, banyak warga yang memarkirkan kendaraan secara asal di sekitar area kejadian. Menciptakan penghalang bagi mobilitas kendaraan pemadam kebakaran. Petugas juga menghadapi sejumlah tantangan lain. Seperti potensi ledakan gas dan gangguan arus listrik yang belum sempat dinonaktifkan secara keseluruhan.

“Untungnya kami dibantu institusi terkait, termasuk Lantamal, BPBD, PDAM, dan Pertamina, yang turut mendukung upaya pemadaman api,” ucapnya.

Sofyan menegaskan, insiden kebakaran ini masih dalam proses penyidikan oleh pihak kepolisian. Dugaan sementara menyebutkan titik awal api kemungkinan berasal dari kompor gas di dalam rumah. Pada saat itu ditinggalkan oleh pemiliknya karena sedang berada di luar rumah.

Baca Juga  Penanganan Akses Jalan Perbatasan, Segini Dianggarkan....

Tim penyidik kepolisian masih mengumpulkan bukti dan keterangan, untuk memastikan penyebab pasti dari kebakaran tersebut. Komandan Lantamal XIII Tarakan, Laksamana Pertama TNI Ferry Supriady sempat memerintahkan kepada prajuritnya untuk semaksimal mungkin mengerahkan bantuan. Dalam proses pemadaman api yang semakin besar.

“Lokasi kejadian kebakaran tidak berada jauh dari komplek TNI AL. Makanya kami imbau prajurit selalu merespons cepat terhadap kondisi-kondisi darurat yang terjadi di masyarakat. Khususnya yang membutuhkan unsur maupun personel TNI AL sebagai bentuk peran dan pengabdian dari keberadaan TNI AL yang bermanfaat bagi sekitarnya,” pesannya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini