Desak Kebutuhan Dokter Tangani Sakit Stroke

LAYANAN BEDAH JANTUNG: Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin (gunakan Singal Kaltara) mengecek kondisi pasien bedah jantung di RSUD dr Jusuf SK Tarakan, Jumat (21/2).

TARAKAN – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melihat langsung kondisi pasien yang menderita sakit jantung di RSUD dr Jusuf SK, Jumat (21/2).

Kunjungan kerja di Tarakan diketahui usai Budi Gunadi berkunjung ke Kabupaten Tana Tidung (KTT). “Saya sebenarnya harusnya kesini itu minggu lalu. Cuma mendadak ada acara. Saya sebenarnya datang kesini, minggu lalu itu mau lihat bedah jantung pertama,” ujar Budi.

Ia menjelaskan, orang yang terserang penyakit jantung perlu dioperasi bedah yang dilakukan, untuk mengatasi penyumbatan atau penyempitan arteri koroner atau dikenal dengan bypass jantung. Proses untuk melakukan operasi bypass, biasanya harus antre lama.

Baca Juga  Pastikan Kelayakan Operasional Transportasi Darat

“Itu antreannya panjang sekali dan harus datang ke Jawa, untuk bisa melakukan bedah jantung terbuka atau bypass,” tuturnya.

Dari data di RSUD dr Jusuf SK, ada 5 pasien yang sempat ditangani. Dari 5 pasien, 4 pasien sudah bisa dipulangkan ke rumah. Menurutnya terkadang bedah jantung yang kurang rapi, bisa menyebabkan pasien meninggal dunia. Budi juga mengapresiasi, berdirinya layanan bedah jantung pertama di Kaltara. Sebab RSUD di Tarakan bisa melayani pasien dari Kabupaten Berau, Kaltim.

Baca Juga  Penjara 17 Tahun Menanti Warga Kendari

“Senang kan bisa dilakukan di sini, nggak usah dikirim ke Balikpapan atau dikirim ke Makassar. Waktu tunggunya juga bisa lebih cepat. Maksudnya mudah-mudahan dengan adanya layanan bedah jantung terbuka di sini, bisa lebih pendek nanti ya,” imbuhnya.

Disinggung terkait ketersediaan dokter jantung, Pemprov Kaltara juga terus menyekolahkan beberapa sumber daya manusia. Bahkan dokter radioterapi masih menempuh pendidikan. Sehingga selanjutnya pasien yang menderita sakit bisa langsung ditangani.

Baca Juga  Transaksi Narkoba, Milik Modus Baru, Seperti Ini....

“Masih ada hal yang perlu dipenuhi. Seperti layanan kanker. Stroke-nya juga di sini dokternya belum ada, alatnya kan sudah ada. Tapi saya dengar sebentar lagi datang dokternya. Supaya bisa melakukan intervensi kalau ada serangan stroke. Yang paling banyak berikutnya itu kanker. Kanker itu kan butuh kemoterapi,” ucapnya.

Ia menyebut, Kaltara merupakan provinsi ke 25 yang membuka pelayanan bedah jantung. Menkes berharap pelayanan bedah jantung akan tersedia di 34 provinsi di Indonesia. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini