Kekuatan Bandar Narkoba Mengkhawatirkan

BAHAYA NARKOBA: BNNP Kaltara saat mengungkap kasus narkotika pekan lalu.

TARAKAN – Maraknya peredaran narkotika di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) dikarenakan masih adanya kekuatan dari pada bandar narkotika. Bahkan para bandar narkotika ini terus mengerahkan segala finansial dan upaya untuk menghasut masyarakat. Agar terjerat dalam peredaran narkotika.

“Kondisi keadaan narkotika di wilayah Kaltara ini merupakan pintu masuk narkotika, khususnya di perbatasan. Sampai saat ini masih terus terjadi. Ini semua karena eksistensi dari bandar dengan segala finansial dan superdayanya,” tegas Kepala BNNP Kaltara, Brigjen Pol Tatar Nugroho.

Contoh buruk narkoba, terjadi penurunan moral dan nilai-nilai yang ada di masyarakat. Sebab fungsi sosial menjadi tergantung dengan narkoba. Sehingga muncul stigma negatif di masyarakat. Akibat para bandar narkoba yang menguasai tempat tertentu.

Baca Juga  Angka Pelanggar Lalu Lintas Meningkat

Di Kaltara tercatat, para bandar narkotika membuka jaringan di Malinau, Bulungan, Tarakan dan Nunukan. Jaringan narkotika masuk di dalam sebuah kelompok masyarakat dan melakukan kegiatannya mempengaruhi, memberikan solusi ekonomi yang bersifat sementara. Padahal itu hanya tipuan yang sifatnya sementara.

“Seperti yang terjadi di Selumit Pantai, kelompok tertentu sudah bergantung kepada bandar. Sehari-hari mereka mendapatkan nilai ekonomis, baik Rp 100 ribu, Rp 200 ribu, sampai Rp 500 ribu setiap hari. Sehingga mereka bergantung sekali. Dukungan terhadap bandar ini makin masif,” keluhnya.

Baca Juga  Puluhan Rumah Hangus Terbakar, Dugaan Sementara Korsleting Listrik

Akibat dari itu, mulai muncul kriminalitas di lingkungan dan masalah sosial di masyarakat. Bahkan terjadi pengangguran dan anak putus sekolah. Parahnya di Tarakan mulai marak pencabulan anak di bawah unur.

“Kalau kondisinya terus begini, ini akan sulit dibangkitkan. Bukan bonus demografi. Tetapi nanti bencana demografi. Karena dengan banyaknya penduduk tidak produktif, moralnya rusak, etika tidak miliki. Ini akan menurunkan produktivitas generasi kita,” ungkapnya.

Baca Juga  Tiga Kelurahan Rawan Peredaran Narkotika

Maka dari itu, pihaknya mengharapkan masyarakat terus menolak peredaran narkotika. Agar nantinya generasi muda punya ketahanan, memiliki gaya jual dalam meraih cita-cita. Tatar menyayangkan, beberapa masyarakat masih beranggapan narkotika bukan sebuah ancaman.

“Kita mesti sadar narkoba ini menjadi ancaman bagi kita semua. Kami juga mohon dukungan dari kalangan media, juga ikut melakukan desimilasi informasi, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bagaimana bahaya narkoba. Sehingga masyarakat kita ini terbangun kesadaran kolektifnya dalam melawan narkoba,” pesannya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini