Mako Polres Tarakan Diserang Oknum TNI

OLAH TKP: Subdenpom VI/3-2 lakukan olah TKP pengrusakan di SPKT Mako Polres Tarakan, Selasa (25/2). Terlihat juga kaca ruangan di Polres Tarakan pecah.

TARAKAN – Mako Polres Tarakan diduga diserang oknum TNI sekitar pukul 23.30 Wita, Senin (24/2). Dari beberapa video yang tersebar di media sosial (medsos), nampak puluhan orang memasuki halaman Mako Polres Tarakan.

Setelah itu, personel SPKT dianiaya menggunakan tangan kosong hingga benda tumpul. Bahkan beberapa kaca di Mako Polres Tarakan rusak akibat lemparan dari massa. Aksi terduga oknum TNI dari satuan Yonif 614 Raja Pandhita ini, bahkan tega menganiaya polisi hingga ke luar Mako Polres Tarakan. Dari rekaman video yang beredar, seorang polisi bahkan mendapat hantaman dari senjata api laras panjang.

Diduga kuat penyebab kericuhan akibat perselisihan antar oknum Yonif 614 Raja Pandhita dan Polres Tarakan, di salah satu cafe di Jalan Sulawesi, Kelurahan Pamusian, Tarakan Tengah, Minggu (23/2) lalu.

Baca Juga  Penurunan Partisipasi Jadi Perhatian

Kapolda Kaltara Irjen Pol Hary Sudwijanto mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan secara berjenjang. Sehingga pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan Bidang Propam Polda Kaltara.

“Itu kita pastikan nanti setelah hasil penyelidikan selesai ya. Kalau yang beredar itu kan mungkin versi lain. Tapi ini nanti kita akan luruskan sesuai fakta yang diperlukan dari hasil. Nanti ya, setelah itu,” tegasnya, Selasa (25/2).

Disinggung terkait senjata api milik polisi yang dirampas oknum TNI, Hary menegaskan sudah dikembalikan. Namun atas kejadian tersebut, ada 6 personel di SPKT yang terluka dan sebagian mendapat perawatan intensif di RSUD dr Jusuf SK.

Baca Juga  Anak di Bawah Umur Terjaring Razia

“Semua bertugas di SPKT. Kondisi terbarunya kami akan cek, setelah ini saya akan bawa Pangdam ke rumah sakit untuk melihat kondisi anggota kita yang masih dirawat. Sehingga kami belum bisa menjelaskan perkembangan,” ungkapnya.

Meski begitu, pihaknya berharap anggotanya bisa segera pulih. Sebab pihaknya bersama TNI sudah sepakat tidak memperpanjang masalah tersebut. “Saya dengan Pangdam, Danrem sudah berdiskusi. Intinya, masalah ini tidak mengganggu soliditas kami di dalam membangun negara kita,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Panglima Kodam VI Mulawarman Mayjend TNI Rudy Rachmat menegaskan, masih terus mendalami dan menyelidiki para oknum TNI yang diduga terlibat aksi kericuhan. Jika terbukti, maka oknum TNI akan berhadapan dengan hukum yang berlaku di satuan TNI.

Baca Juga  Total PAD Masih Rendah

“Pasti ada (komitmen), nanti kami sesuaikan dengan aturan hukum yang berlaku. Nanti kami lihat dari hasil penyelidikan. Kami bisa klasifikasi yang paling berat, yang ringan dan sebagainya. Saat ini masih proses semuanya,” bebernya.

Pihaknya enggan membeberkan berapa personel yang terlibat dalam insiden tersebut. Namun intinya, ia bersama Kapolda Kaltara menginginkan suasana harmonis dan persitiwa ini tidak merusak solidaritas yang sudah dibangun bersama dengan kepolisian. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini